Rabu, 16 September 2009

Ekspedisi Ke Bulan


Empat orang yang berasal dari Jerman, Jepang, Singapura, dan Indonesia pergi ke Bulan dalam sebuah ekspedisi. Setibanya di bulan ternyata banyak terjadi gunung meletus dan gempa.
Orang Jepang berkata, “Untung aku sudah terbiasa dengan gempa dan letusan gunung di Negara asalku. Makanya kami mengembangkan teknologi tinggi untuk bangunan. Kami sudah menyiapkannya agar bisa tinggal di bulan”.
Keesokan harinya saat akan pergi menjelajahi permukaan bulan ternyata kontur bulan sangat tidak rata, banyak lubang, jurang, bukit, dan pegunungan. Ditambah lagi dengan cuaca yang buruk, perbedaan suhu yang ekstrim antara pagi dan siang.
Orang Jerman berkata, “Aku sudah terbiasa. Di negara kami bahkan ada empat musim. Konturnya pun mirip kontur di sini. Untuk itulah, kami mengembangkan teknologi transportasi yang tahan terhadap segala macam cuaca dan medan. Kami sudah menyiapkannya untuk dapat menaklukkan bulan.”
Pada saat berjalan menyusuri permukaan bulan, mereka bertemu dengan sekelompok penduduk asli bulan.
Orang Singapura berkata, “Biar aku saja yang bernegoisasi. Di Negara asalku tanahnya sempit dan tidak subur karena itulah kami mengembangkan sector perdagangan. Aku akan mencoba membuka jalur bisnis dengan penduduk asli bulan.”
Setelah bernegoisasi beberapa lama, orang Singpura tadi berkata,
“Ternyata yang menikmati hasil ekspedisi kita adalah orang Indonesia?”
“Mengapa?” tanya ketiga temannya.
“Karena penduduk asli bulan membutuhkan banyak tenaga kerja yang dapat meringankan pekerjaan rumah tangga sehari-hari mereka, alias sebagai pembantu.”

3 komentar:

narti mengatakan...

hehe...
kapan kita mengirim pekerja profesional?? sampai ke bulan juga ngirimnya pembantu?

Unknown mengatakan...

ass..wr.wb/salam sejahtera
hi..hi...postingnya unik loh...makasih dah kunjung in my blog ya..oh iya aq dah follow Ur blog,kalo mau follow balik aq udah belum ya???he..he..thnxs God bless U amien..

gallery pendidikan mengatakan...

@mbak narti : sepertinya kita memang menjadi negara pengekspor TKI dh mbak
@mbak dhana: salam kenal juga ya mbak. terima kasih juga ats kunjungannya. Ok deh tak follow blognya mbak.

Posting Komentar