tag:blogger.com,1999:blog-52353062379692650912024-02-19T08:40:09.007+07:00GALLERY PENDIDIKANgallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-71963627189175810172014-03-10T08:18:00.001+07:002014-03-10T08:18:19.278+07:00Terompet Sederhana<b><span class="fullpost">Alat dan Bahan :</span></b><br />
<span class="fullpost">1 buah sedotan plastik</span><br />
<span class="fullpost">Gunting</span><br />
<br />
<b><span class="fullpost">Langkah-Langkah Kegiatan :</span></b><br />
<span class="fullpost">1. Potong </span><span class="fullpost">sedotan</span><b><span class="fullpost"> </span></b><span class="fullpost">dengan panjang 6,5 cm</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72BIOre8Qs_AT6G-hee9qHT5QnEciDRdxq9Agm371vrFMlB0IZVO4717Pw8R64oAcOKmlwDqUtKihJoIpg8FvweEAeal5MtGnrKUHbnXOouaQhhu35zLxQwV5sZhJHczxJhLDsezyHyqe/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg72BIOre8Qs_AT6G-hee9qHT5QnEciDRdxq9Agm371vrFMlB0IZVO4717Pw8R64oAcOKmlwDqUtKihJoIpg8FvweEAeal5MtGnrKUHbnXOouaQhhu35zLxQwV5sZhJHczxJhLDsezyHyqe/s1600/1.jpg" height="63" width="320" /></a></div>
2. Potong salah satu ujungnya hingga berbentuk lancip seperti tombak, panjang dan kurus. Jika ujungnya kurang rata, ratakan kembali.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WwtvHvSubMtrZkqZ5xHjiFNORXae06gsyNRTNaFCjO2rA0piV7AvXurRoMdPKaEZjV8r8hLJV4EYfhOez1V3eOJGbtPyOrCGmxs12ry4euEPoaB3YUVEgGb4yBxHVaWxWgNfhOU1HNk2/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4WwtvHvSubMtrZkqZ5xHjiFNORXae06gsyNRTNaFCjO2rA0piV7AvXurRoMdPKaEZjV8r8hLJV4EYfhOez1V3eOJGbtPyOrCGmxs12ry4euEPoaB3YUVEgGb4yBxHVaWxWgNfhOU1HNk2/s1600/2.jpg" height="30" width="320" /></a></div>
<br />
<span class="fullpost">3. Masukkan ujung yang lancip itu ke dalam mulut, kemudian tiup dengan keras...Nah apa yang terjadi? Apa kalian mendengar suara Kweeek...?</span><br />
<span class="fullpost">Mengapa bisa ada bunyi yang keluar ya ? yuuuk Simak penjelasan berikut ini :</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Jika eksperimen dilakukan dengan baik, kita dapat mendengar suara seperti bebek dan beberapa suara aneh lainnya. Sedotan akan terasa bergetar saat menghasilkan suara. Mengapa ?</span><br />
<span class="fullpost">Menurut hukun Bernoulli, udara yang bergerak cepat akan menghasilkan tekanan lebih rendah daripada udara yang bergerak lambat. Jadi, saat kita meniup, tekanan udara dari bagian luar menekan bagian ujung yang lancip sehingga menutup. Peristiwa ini akan menyetop aliran udara sampai bagian lancip itu terbuka kembali. Setelah terbuka, udara mulai mengalir dan udara dibagian luar akan menekan dan menutup bagian lancip itu lagi. Proses membuka dan menutup yang cepat inilah yang menyebabkan getaran dan menghasilkan bunyi.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost"><b>Perlu Kita Ketahui</b></span><br />
<span class="fullpost"> Bunyi tidak dapat dilihat, tapi sumber dan akibatnya dapat diamati. Ketika gitar dipetik, senar terlihat bergetar. Pada saat kita berteriak, tenggorokan terasa bergetar. Jadi setiap ada getaran terdapat bunyi. Dengan demikian bunyi timbul jika ada getaran.</span><br />
<span class="fullpost">Apakah getaran itu ? Getaran ialah gerakan bolak balik yang melalui titik setimbang. Keras lemahnya suatu bunyi dipengaruhi oleh besarnya getaran. </span><br />
<span class="fullpost">Misalnya, jika gong dipukul dengan pelan, gong akan bergetar sedikit sehingga menghasilkan bunyi yang lemah. Sebaliknya, jika dipukul keras , gong bergetar hebat dan terdebgar bunyi keras.</span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-39563206069078105532014-02-05T09:16:00.002+07:002014-02-05T09:16:49.156+07:00Alat Deteksi BanjirMemasuki awal tahun 2014 kita dikejutkan oleh berbagai berita banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Bahkan banjir telah berhasil mengepung jalanan di ibukota dan melumpuhkan pereknomian. Banjir telah meluas, di daerah seperti Kudus, Pati, dan sepanjang jalan Pantura telah lumpuh oleh Banjir. Bahkan yang bikin prihatin adanya berita banjir banding yang melanda daerah di Menado.<br /><br />Apapun penyebabnya, banjir sering kali merepotkan kita, terlebih jika banjir datang secara tiba-tiba yang biasa disebut banjir banding atau pada tengah malam pada saat kita sedang terlelap tidur. Ketika kita terbangun, air sudah menggenangi lantai rumah, bahkan hampir setinggi tempat tidur.<br /><br />Agar tidak terjadi hal yang demikian, kita perlu sebuah alat yang dapat memberikan peringatan secara dini, seperti pada percobaan berikut ini yang saya petik dari bukunya Drs. Ahmad Syaifudin dengan judul Laboratorium Disekitar Kita, kita akan membuat alat deteksi banjir.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdNMTrWuPxOnaNffnpNz9Y67B0pFdZy3T1EhwSfWlSNNqhVtFdoNOsGw0k5zxyC6gZK1xPiV0lYLwH3I4ujxw1cACCUzxD5Rybb5Ee2bOlf3WKkyhif_AixZ7q3QoqZnycz3ZYzaRnMhZT/s1600/PENDETEKSI+BANJIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdNMTrWuPxOnaNffnpNz9Y67B0pFdZy3T1EhwSfWlSNNqhVtFdoNOsGw0k5zxyC6gZK1xPiV0lYLwH3I4ujxw1cACCUzxD5Rybb5Ee2bOlf3WKkyhif_AixZ7q3QoqZnycz3ZYzaRnMhZT/s1600/PENDETEKSI+BANJIR.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span><span style="font-size: large;"><b>Alat dan Bahan :</b></span><br /><br />
<ul>
<li> Bel listrik</li>
<li> 3 buah baterai</li>
<li> 2 buah buku</li>
<li> GabusKabel (sesuai kebutuhan)</li>
<li> Pipa paralon diameter 1 inci, panjang 1 m, atau sesuai kebutuhan</li>
<li> Pisau</li>
<li> Kayu / papan</li>
</ul>
<br /><b><span style="font-size: large;">Langkah – langkah :</span></b><br />
<ol>
<li>Buatlah lubang panjang pada paralon</li>
<li>Buatlah 2 buah gabus yang seukuran dengan diameter paralon. Tancapkan masing-masing 1 buah paku pada tengah-tengah gabus.</li>
<li>Ikatkan ujung kabel pada masing-masing kepala paku yang mudah ditancapkan pada gabus.<br /> Masukkan kedua gabus pada paralon, dengan posisi kepala paku menghadap ke bawah pada gabus bagian atas dan atau posisi ketinggian yang diinginkan lalu rekatkan agar posisi gabus tidak berubah. Sedangkan gabus bagian bawah, kepala paku menghadap ke atas dan pastikan gabus agak longgar sehingga bisa turun naik.</li>
<li>Susun semua alat yang telah ada. (lihat gambar)</li>
<li>Rekatkan paralon yang sudah terangkai pada papan atau kayu, tempatkan tegak berdiri di halaman rumah atau tempat yang rawan banjir.</li>
<li>Pada rangkaian alat tersebut, jika terjadi banjir gabus bagian bawah akan naik mengikuti ketinggian air dan kutub negative baterai yang dihubungkan dengan paku pada gabus akan menempel pada kutub positif baterai yang mengakibatkan arus listrik dari baterai mengalir dan bel akan berdering.</li>
</ol>
<br /> Demikianlah cara membuat alat pendeteksi banjir, silahkan mencoba dan semoga bermanfaat<br /><br /><br /><br />
<span class="fullpost">
</span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-80773672798448964892012-06-17T15:47:00.000+07:002012-06-17T15:57:58.302+07:00Memilih Sekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3lE0dmSCO0VL2XRlSPEkMBQJQZvrnJclKIvxBKEkBy1zIcAJHapf_xO1Zp5uz7_U4I0ylbzmLA1lB-ta22qkTOuEh-Mb9NgrKSuOIhJJV0M6d5s9kLyy0faQgYdcnrYrktNavYlS3vsM/s1600/SCHOOLHOUSE1_BW.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3lE0dmSCO0VL2XRlSPEkMBQJQZvrnJclKIvxBKEkBy1zIcAJHapf_xO1Zp5uz7_U4I0ylbzmLA1lB-ta22qkTOuEh-Mb9NgrKSuOIhJJV0M6d5s9kLyy0faQgYdcnrYrktNavYlS3vsM/s320/SCHOOLHOUSE1_BW.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span class="fullpost">Libur t'lah tiba...libur t'lah tiba...hore...hore...horeeee....</span><br />
<span class="fullpost">Akhirnya kurang dari satu minggu lagi anak-anak Indonesia bisa menikmati libur sekolah yang panjang, menanti tahun ajaran baru yang akan menjelang.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Biasanya di akhir tahun ajaran ini, para orang tualah yang sibuk menghadapinya. Entah itu sibuk memberikan jadwal berlibur ke anak-anaknya dengan mengajak mereka pergi ke desa atau mencarikan aktifitas untuk mereka, membelikan seragam dan peralatan tulis baru, dan yang tak kalah sibuknya adalah para orang tua yang hendak memasukkan anaknya ke sekolah baru.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Nah ini dia yang perlu mendapat perhatian ekstra dan perlu pertimbangan yang matang tatkala para orang tua hendak memilih sekolah buat sang buah hati karena memilih sekolah untuk anak kadangkala menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak sekolah yang tersebar di kota tempat kita tinggal, tetapi dengan banyaknya pilihan ternyata tidak membuat para orang tua lantas dengan mudahnya memilih sekolah untuk anaknya. Setiap orang tua mempunyai kriterianya sendiri dalam menentukan sekolah mana yang tepat bagi anak-anak mereka. Seringkali kriteria sekolah yang ideal menurut orang tua sulit ditemukan dengan kenyataan yang ada</span><br />
<span class="fullpost">Berikut ini gallery pendidikan akan memberikan panduan dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak. </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span><br />
<span class="fullpost">LOKASI</span><br />
<span class="fullpost">Tips memilih sekolah yang tepat untuk anak adalah mempertimbangkan lokasi sekolah. Lokasi sekolah yang terlalu jauh dari tempat tinggal membuat anak mengeluarkan energi ekstra untuk berangkat dan pulang sekolah, ini akan melelahkan untuk anak. </span><br />
<span class="fullpost">Kelelahan juga akan berpengaruh pada konsentrasi belajar mereka. Selain itu, jauh dekatnya lokasi juga menentukan berapa banyak biaya yang akan Anda keluarkan untuk urusan transportasi. </span><br />
<span class="fullpost">Semakin jauh lokasinya, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan anak Anda. Akan lebih baik jika Anda memilih sekolah yang lokasinya terjangkau dari tempat tinggal Anda, terutama untuk anak-anak yang masih di bawah umur.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">BIAYA</span><br />
<span class="fullpost">Mempertemukan antara kebutuhan dan kemampuan adalah hal yang seringkali sulit untuk dilakukan. Mungkin sebagai orang tua, Anda ingin anak-anak mendapatkan pendidikan dari sekolah yang fasilitasnya baik, namun di balik semua itu ada konsekuensi yang harus dibayar yaitu biaya yang mahal.</span><br />
<span class="fullpost">Sejak awal, ada baiknya Anda sudah menentukan berapa anggaran yang akan Anda sediakan dan keluarkan untuk pendidikan anak-anak. Lalu tanyakan pada sekolah yang Anda datangi berapa biaya untuk uang pangkal, SPP, dan biaya-biaya lainnya yang harus Anda tanggung setiap bulannya. </span><br />
<span class="fullpost">Hitunglah keseluruhannya dan periksa apakah sesuai dengan pemasukan dan anggaran Anda. Lihat pula fasilitas yang mereka sediakan. Apkah fasilitas tersebut sesuai dengan besarnya biaya sebanding dengan fasilitas yang mereka tawarkan. Namun tentu saja Anda harus jeli membandingkannya dengan beberapa sekolah lain.</span><br />
<span class="fullpost">Oleh karena itu, lakukan survei ke beberapa tempat sebelum memutuskan.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span><br />
<span class="fullpost">KURIKULUM DAN METODE PENGAJARAN</span><br />
<span class="fullpost">Masing-masing sekolah memiliki kurikulum dan metode pengajaran yang berbeda. Ada sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar, ada yang sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris, ada pula yang bilingual.</span><br />
<span class="fullpost">Ada yang menggunakan kurikulum nasional dari Diknas, ada pula yang menggabungkannya dengan keagamaan. </span><br />
<span class="fullpost">Ada sekolah yang menuntut para siswa untuk duduk di dalam kelas, ada pula yang sebagian besar porsi kegiatannya dilakukan di alam bebas. </span><br />
<span class="fullpost">Misi dan visi tiap sekolah juga berbeda-beda. Pilihlah sekolah yang menurut Anda cocok dengan kepribadian anak. Jika anak Anda aktif dan tidak betah duduk diam di dalam kelas, mungkin akan lebih tepat jika ia bersekolah di sekolah alam. Pemilihan sekolah ini juga dapat dilakukan sesuai sengan kebutuhan Anda. Misalnya Anda ingin anak lebih berani mengungkapkan pendapat, maka Anda dapat memilih sekolah yang lebih banyak menekankan kegiatan diskusinya antara guru dan siswa.</span><br />
<br />
RASA AMAN DAN NYAMAN<br />
Tips memilih sekolah yang terakhir namun juga tak kalah pentingnya adalah memilih sekolah yang aman dan nyaman bagi anak Anda. Tunjukkan beberapa sekolah yang menjadi pilihan Anda beserta keunggulannya kepada anak Anda. Tanyakan pada anak Anda bagaimana perasaannya. Perhatikan pula bagaimana keamanan di sekolah tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi anak usia prasekolah, tidak ada salahnya membawa mereka ke acara open hoise dan Trial class yang biasanya diadakan beberapa sekolah menjelang penerimaan siswa baru.<br />
Perhatikan bagaimana para guru bersikap pada siswa siswinya dan sebaliknya,bagaimana anak Anda bersikap pada mereka.<br />
Keamanan dan kenyamanan adalah hal penting karena merekalah yang nantinya menghabiskan sebagian waktunya di sekolah. Anak-anak sebaiknya belajar di sekolah yang terasa seperti rumah kedua bagi mereka agar mereka tidak merasa tertekan dan belajar dengan terpaksa.<br />
<span class="fullpost">Dan semoga tips di atas bisa memberikan gambaran kepada Anda mengenai hal-hal apa yang perlu duperhatikan saat memilih sekolah untuk anak. Semoga membantu Anda :) </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-40397534382574746442012-06-01T09:02:00.000+07:002012-06-01T09:05:14.844+07:00Children Learn What They Live<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_jxGzl_fPE0WYrMN2A-fkDsRCrt_qBfai1FHedpFX2vdyL9G65xQdv0kKyeqzBwpSa4QQKsg37Qc1DDhtdbkhNmCfOB1KKrbxK9y9pSToMoktNZCyitNHSVLeuVzxM_Rt7hzd9ddMxXEy/s1600/anak-kecil1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_jxGzl_fPE0WYrMN2A-fkDsRCrt_qBfai1FHedpFX2vdyL9G65xQdv0kKyeqzBwpSa4QQKsg37Qc1DDhtdbkhNmCfOB1KKrbxK9y9pSToMoktNZCyitNHSVLeuVzxM_Rt7hzd9ddMxXEy/s320/anak-kecil1.gif" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span class="fullpost">Children Learn What They Live </span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span class="fullpost">(Anak-anak belajar bagaimana mereka dibesarkan)</span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">By Dorothy Law Nolte, Ph.D.</span></b></span></div>
<br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><i>If children live with criticism, they learn to c</i><i>ondemn.</i></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan celaan, mereka belajar memaki.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with hostility, they learn to fight.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan permusuhan, mereka belajar berkelahi.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with fear, they learn to be apprehensive.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan ketakutan, mereka belajar gelisah.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa iba, mereka belajar menyesali diri</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i> </i><b><br /><i>
If children live with ridicule, they learn to feel shy.</i></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan olok-olok, mereka belajar rendah diri</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><i> </i><br /><i>
If children live with jealousy, they learn to feel envy.</i></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan iri hati, mereka belajar kedengkian.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with shame, they learn to feel guilty.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan dipermalukan, mereka belajar merasa bersalah.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with encouragement, they learn confidence.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan motivasi, mereka belajar percaya diri</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with tolerance, they learn patience.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan toleransi, mereka belajar menahan diri </i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i> </i><b><br /><i>
If children live with praise, they learn appreciation.</i></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan pujian, mereka belajar menghargai</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;"><i>
<b>If children live with acceptance, they learn to love.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan penerimaan, mereka belajar mencintai.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />
<b>If children live with approval, they learn to like themselves.</b><br /> Jika anak-anak dibesarkan dengan dukungan, mereka belajar menyenangi diri.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br /></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><i>If children live with sharing, they learn generosity.</i></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa berbagi, mereka belajar kedermawanan.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />
<b>If children live with honesty, they learn truthfulness.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan kejujuran, mereka belajar kebenaran.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />
<b>If children live with fairness, they learn justice.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dibesarkan dengan keterbukaan, mereka belajar keadilan.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />
<b>If children live with kindness and consideration, they learn respect.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan kebaikan hati dan tenggang rasa, mereka belajar rasa hormat.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />
<b>If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about
them.</b></i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa aman, mereka belajar menaruh kepercayaan.</i></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><b><br />
If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.</b></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><i>Jika anak-anak dibesarkan dengan persahabatan, mereka belajar menemukan cinta dalam kehidupan. </i></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"><i> </i></span></b></span></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-23184717927180292732012-03-21T08:34:00.003+07:002012-03-21T09:02:30.906+07:00Anak Didik Perlu Penghargaan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqUHoP63no7UdKO_lPHwQxjjVrn8-pFOgEZKa0KKmkeT50vdvx8JFTWTZAQjFac_w0kYTcX22eoU-F2ztP8AxnRdfkQ2xafoe0JUAi6m-gtoPnMfnWTVhJjaGoV9JFZ_LBoQix4OsfiFg/s1600/Cartoon-wallpaper-kindergarten.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqUHoP63no7UdKO_lPHwQxjjVrn8-pFOgEZKa0KKmkeT50vdvx8JFTWTZAQjFac_w0kYTcX22eoU-F2ztP8AxnRdfkQ2xafoe0JUAi6m-gtoPnMfnWTVhJjaGoV9JFZ_LBoQix4OsfiFg/s320/Cartoon-wallpaper-kindergarten.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5722164812899009266" border="0" /></a><br />Dunia kehidupan anak-anak akan lebih senang, apabila perkataan guru kepada anak didik adalah ucapan yang memberanikan diri, mendorong semangat dalam hal kegiatan di sekolah dan memberikan penghargaan, pujian yang wajar daripada memarahi dan mencela anak.<br /><br />Anak-anak khususnya anak usia TK maupun SD sangat memerlukan kata-kata pujian dan penghargaan atas tugas yang telah dilakukannya di sekolah. Walaupun dalam kegiatan anak belum berhasil pun, guru tetap mendorong semangat mereka, memberi pujian dengan penuh kasih sayang.<br /><br />Pujian yang wajar atau kata penghargaan yang diucapkan dengan tepat akan mempunyai peranan yang penting bagi anak. Contoh untuk anak-anak TK, pada umumnya sangat senang atau lebih menyukai kegiatan menggambar bebas yang tidak membosankan baginya. Adapun hasilnya ada yang bagus karena memang dia berbakat, ada juga yang gambarnya corat coret, tak berbentuk. Namun, itu akan melegakan jiwanya dan pribadinya akan lebih terbuka.<br /><br />Bila kita menggunakan lebih banyak perkataan yang mendorong semangat, pujian, dan penghargaan menggantikan kata-kata kritikan, maka sebagai guru pasti akan melihat perkembangan yang menggembiarakan dalam kehidupan anak itu. Lalu, kehidupan anak itu akan selalu berada dalam suasana yang sangat menyenangkan.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-7887654866119817492012-03-15T09:06:00.007+07:002012-03-15T09:35:57.102+07:00FotosintesisFotosintesis berasal dari bahasa Yunani, yang artinya menyusun dalam cahaya. Bahan yang disusun adalah air, garam mineral, karbondioksida dan cahaya matahari untuk dijadikan makanan. Air dan garam mineral diambil dari dalam tanah melalui akar, karbondioksida diambil oleh tumbuhan hijau dari udara, sedangkan cahaya matahri diserap oleh klorofil. Air, garam mineral dan karbondioksida dibantu dengan cahaya matahari diproses menjadi karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi makan bagi tumbuhan.<br /><br />Berikut ini adalah proses fotosintesis<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFXq_kOIgk5X9BGDI5VUNT-bj4wvQyl_KpvTr21XAXix8psj5F1y0jQ2UhO-zog_DLCd1nU49ha02SQmUvFqzMak42I8xeQ6CI_dNIShKC9L2Z92XuzsxcS028AhKM7b_bqZcgz_JeWGgG/s1600/photosynthesis.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFXq_kOIgk5X9BGDI5VUNT-bj4wvQyl_KpvTr21XAXix8psj5F1y0jQ2UhO-zog_DLCd1nU49ha02SQmUvFqzMak42I8xeQ6CI_dNIShKC9L2Z92XuzsxcS028AhKM7b_bqZcgz_JeWGgG/s320/photosynthesis.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719942638838519330" border="0" /></a><br />Fotosintesis dapat terjadi di semua bagian tumbuhan yang mengandung klorofil (yang berwarna hijau) tetapi proses fotosintesis sebagian besar terjadi di daun, karena daun hijau memiliki struktur yang beradaptasi dengan baik untuk membuat makanan.<br /><br />Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau hanya terjadi jika ada cahaya matahari, oleh karena itu fotosintesis secara otomatis terjadi hanya pada siang hari.<br /><br />Untuk membuktikan bahwa fotosintesis hanya dapat terjadi jika ada cahaya matahari, coba kita lakukan percobaan berikut ini :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Alat dan bahan :</span><br /><ol><li>2 buah tanaman sejenis dalam pot</li><li>Kantong kertas atau koran (tidak tembus cahata)Tali secukupnya</li><li>Langkah-langkah :</li></ol><span style="font-weight: bold;">Langkah-langkah :</span><br /><ol><li>Tutuplah salah satu tanaman dalam pot bunga dengan kantong krtas atau koran yang tidak tembus cahaya, sedangkan tanaman yang satunya dibiarkan terbuka.</li><li>Simpanlah kedua tanaman tersebut di tempat yang cukup cahaya matahari dan diamkan selama satu minggu.</li><li>Setelah satu minggu, bukalah kantong kertas penutup tanaman.</li><li>Bandingkan antara daun-daun pada tanaman yang ditutup dan daun-daun dengan tanaman yang dibiarkan terbuka.</li></ol><br />Warna daun pada tanaman yang terbuka tetap hijau karena cukup menerima cahaya matahari untuk pertumbuhannya. Sedangkan daun-daun yang tertutup kantong kertas berwarna pucat kekuning-kuningan, daunnya kecil dan batangnya lebih tinggi, dengan kata lain tanaman yang kurang mendapat cahaya matahari akan tumbuh tidak normal.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-45427879173040916702012-03-09T09:13:00.004+07:002012-03-09T09:43:42.636+07:00Pengaruh Acara TV Pada Anak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqI0uoPuHyr9pveZjKcvlrKmP7sY68Eg6rWwPO7n6g4O0vlbTaBWOvxa_Y0rjbga5-PJCbwqEilpa4jxGu4WLKnuu7tHzYv4RyjpjtMjWXRtpf694XURhE2shenf69gBUdnU_sI-21rFE5/s1600/kids-watch-tv-706.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqI0uoPuHyr9pveZjKcvlrKmP7sY68Eg6rWwPO7n6g4O0vlbTaBWOvxa_Y0rjbga5-PJCbwqEilpa4jxGu4WLKnuu7tHzYv4RyjpjtMjWXRtpf694XURhE2shenf69gBUdnU_sI-21rFE5/s320/kids-watch-tv-706.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5717721782277914210" border="0" /></a><br />Rata-rata anak di Indonesia menonton televisi selama 4,5 jam setiap hari padahal waktu belajarnya hanya rata-rata 4 jam. Bagi anak TK, televisi adalah teman bermain, sebab setiap hari dia mulai mencari-cari film kartun sampai tidak mengenal waktu.<br /><br />Oleh karena itu, anak sebaiknya didampingi selama menyaksikan siaran televisi. Dari menonton televisi itu, anak-anak akan meniru kata-kata dan perilaku keseharian. Karena itu perlu adanya solusi seperti berikut :<br /><br /><ul><li>Mengontrol anak pada waktu menonton acara televisi, sebab untuk melarang anak-anak menonton, sangat tidak mungkin dilakukan sebab anak juga perlu hiburan, asalkan tahu waktu.</li><li>Membatasi menonton televisi bagi anak-anak yang idealnya hanya 2 jam sehari.</li><li>Mengalihkan perhatian dari televisi. Ajaklah anak untuk bermain atau berkreasi di rumah, mewarnai gambar yang menarik, melukis, bermain bola. Sebagai orang tua kita harus kreatif mengatasi hal ini karena menonton televisi adalah salah satu dari kegiatan anak.</li><li>Membuat jadwal dan perhitungan rata-rata menonton setiap hari selama satu Minggu serta jam-jam tertentu.</li><li>Dengan memperdengarkan cerita dan dongeng sambil membaringkan badan atau duduk di kursi. Ajaklah anak melayangkan imajinasi untuk membayangkan isi cerita sambil mengistirahatkan fisiknya, bermain tebak-tebakan, dan sebagainya.</li></ul><br />Dengan cara ini, akan terbentuk citra dalam diri anak bahwa saat-saat yang begini sangatlah menyenangkan.<br />Menonton memang sudah menjadi semacam budaya bangsa kita. Kehadiran Pesawat televisi yang menjamah rumah-rumah dengan biaya murah dan acara yang serba wah sangatlah menggoda. Berapa banyak keluarga yang dipengaruhi perilaku dan kebiasaannya oleh TV. Baik oleh tayangan berbau kekerasan maupun pengaruh iklan. Iklan ditengarai menjadi salah satu pemicu masyarakat konsumtif.<br /><br />Apabila ekses negatif seperti itu tidak diwaspadai, maka pengaruh TV yang merasuk anak lebih banyak negatif ketimbang positifnya. Orang tua harus mengarahkan dan membatasi anak menonton TV. Mari ajak anak untuk lebih mencintai membaca buku. Karena kegiatan ini justru lebih memintarkan mereka dan menambah wawasan si anak.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-23225580928475558882012-03-05T12:57:00.002+07:002012-03-07T09:20:52.276+07:00Tikus dan Kambing<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1LKxLZJsqMbi8kKX6FbE7GOZOaVn30vnw4vkIhhYMuw4lMi9zFrJqn36ovz1r6H2iBFwnf_F7jdLhMtQWB-78XfB62OzRQvDLNTaAID1nFcPI4HFLXAbztgjvLPX1t15_VSdZZDN35KVv/s1600/mouse_z19.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 106px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1LKxLZJsqMbi8kKX6FbE7GOZOaVn30vnw4vkIhhYMuw4lMi9zFrJqn36ovz1r6H2iBFwnf_F7jdLhMtQWB-78XfB62OzRQvDLNTaAID1nFcPI4HFLXAbztgjvLPX1t15_VSdZZDN35KVv/s320/mouse_z19.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5716974463441560306" border="0" /></a><br />Pak guru sedang mengajarkan suara berbagai hewan dan istilah katanya. "Anak-anak, hewan itu mengeluarkan suara yang khas, istilah katanya pun berbeda-beda. Contohnya jangkrik yang bersuara disebut menderik, bunyinya krik...krik...krik. Kalau ular yang bersuara disebut mendesis, suaranya sst...sst...sst. Sedangkan kalau kucing yang bersuara disebut mengeong, bunyinya meong...meong...meong." kata pak guru menjelaskan.<br />"Nah kalau suara tikus dan kambing bagaimana? "tanya pak guru kemudian.<br /><br />Salah seorang muridnya ada yang mengangkat tangannya, "Saya bisa pak guru! Tikus yang bersuara disebut mengusik, suaranya asyik...asyik...asyik dan kalau kambing yang bersuara disebut melolong, suaranya tolong...tolong...tolong.<br /><br />"Loh jawabanmu, kok, aneh?" tanya pa guru heran.<br /><br />"Soalnya tikusnya tikus kantor, dan kambingnya kambing hitam pak!" jawab muridnya.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-8298504522383874672011-12-21T10:33:00.010+07:002011-12-21T12:10:28.083+07:00Mendongeng Untuk Anak<div style="text-align: justify;">Mungkin sebagian besar dari kita tidak tahu bahwa betapa besar manfaat mendongeng untuk anak. Dan mungkin sekali kegiatan ini jarang dilakukan bahkan sama sekali tidak pernah dilakukan kepada si buah hati. Tentu saja kita mugkin mempunyai berbagai macam alasan untuk tidak mendongeng di hadapan si anak seperti pekerjaan yang menyita waktu, anggapan bahwa mendongeng adalah sebuah kegiatan yang sia-sia dan berbagai macam alasan lainnya.<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />mendongeng bagi anak seharusnya menjadi salah satu pekerjaan yang menyenangkan bagi setiap orang tua. Karena dengan aktifitas mendongeng ini secara tidak langsung kita akan memiliki ikatan yang lebih kuat antara orang tua dan anak. Anak akan merasa dimanjakan dan disayangi sehingga timbul timbal balik berupa rasa kasih dan sayang yang dalam kepada kedua orangtuanya. Di sini, orangtua juga dapat memperhatikan perkembangan dan kekurangan si anak.<br /><br />Lepas dari semua itu, mendongeng bagi anak juga ternyata memiliki manfaat yang sangat bagus bagi anak. Itulah mengapa hendaknya orangtua dapat menghapus rasa enggan mereka untuk mendongengkan cerita kepada anak mereka. Berikut beberapa contoh manfaat yang dapat dipetik dari aktivitas mendongeng bagi anak.<br /><br /><strong>Dapat Memberikan Teladan</strong> </div><p style="text-align: justify;">Salah satu manfaat yang dapat diambil melalui aktivitas mendongeng bagi anak adalah, orangtua dapat memberikan teladan yang bai<strong></strong>k bagi anak mereka. Orangtua dapat memberikan contoh sikap-sikap atau perbuatan-perbuatan terpuji yang harus dikembangkan dan sikap-sikap atau perbuatan-perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan oleh si anak.<strong></strong></p><div style="text-align: justify;"><strong>Memotivasi Anak</strong> </div><p style="text-align: justify;">Biasanya, seorang anak ketika mendengarkan sebuah cerita atau dongeng ia kemudian akan berimajinasi sebagai tokoh protagonis yang berhasil memecahkan masalah dalam cerita tersebut. Seorang anak senantiasa membayangkan dirinya sebagai jagoan atau Hero dalam sebuah cerita. Di sinilah kesempatan orangtua untuk dapat<strong></strong> menyemangati dan memotivasi anak mereka melalui sebuah dongeng.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><strong>Mengajarkan Berkomunikas</strong><strong></strong><strong>i</strong></p><div style="text-align: justify;">Mengajarkan anak berbicara sudah bisa dimulai sejak awal kehamilan, karena orangtua yang mengajak anaknya berbicara akan dir<strong></strong>espons <strong></strong>oleh otak anak dan berusaha untuk menyerap suara serta bahasa yang digunakan ibunya.<br />Membacakan dongeng atau cerita bagi anak yang belum dapat berbicara juga dapat menjadi media pembelajaran bagi si anak untuk berbicara. Dengan menceritakan dongeng maka akan merangsang kemampuan berkomunikasi verbal anak. Jika kebiasaan mendongengkan anak ini berlanjut, maka akan mendorong anak untuk berbicara dan mengembangkan kemampuan bahasanya. Cara ini merupakan salah satu<strong></strong> teknik belajar yang menyenangkan bagi anak.</div><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Membantu menenangkan ana</span><span style="font-weight: bold;">k ya</span><strong></strong><span style="font-weight: bold;">ng</span><span style="font-weight: bold;"> menang</span><span style="font-weight: bold;">is</span><br /><strong></strong><br />Membacakan dongeng adalah salah satu cara penghilang stres yang efektif. Biasanya orangtua akan membacakan cerita dalam suas<strong></strong>ana santai dan nyaman, dramatisasi dengan membuat intonasi nada yang berbeda akan membuat anak tertarik untuk mendengarkan cerita. Lama kelamaan anak-anak akan merasa nyaman<strong></strong> sehingga tingkat stresnya berkurang.</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Membantu meningkatkan IQ anak</span><br /><strong></strong><br />Pada anak yang baru belajar memba<strong></strong>ca, mendongengkan buku cerita yang sama berulang-ulang bisa membantunya mengajarkan bahasa, meningkatkan memori dan mengembangkan imajinasi. Saat pertama kali mendengarkan cerita, anak tidak bisa menangkap semuanya. Tapi jika diulang-ulang, maka anak akan memperhatikan pola dan urutan dari cerita tersebut.<br /><br />Orangtua harus memperhatikan jenis buku cerita yang akan didongengkan pada anak, misalnya tidak boleh membacakan cerita yang terlalu merangsang atau menakutkan bagi anak. Serta lakukan dengan cara yang positif dan menye<strong></strong>nangkan agar bisa bermanfaat bagi anak.</p><p style="text-align: justify; font-weight: bold;">Membantu anak agar cinta de<strong></strong>ngan buku</p><p style="text-align: justify;">Membacakan sebuah cerita sebelum<strong></strong> anak tidur akan membuat anak mencintai buku dan menjadi senang membaca. Jika anak sudah cinta dengan buku, maka anak akan melihat buku sebagai teman yang menyenangk<strong></strong>an seperti halnya mainan. Buku merupakan salah satu media aktif yang dapat menjaga kerja otak anak dan membantu anak menjadi lebih kreatif.</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Membantu mengembangk</span><span style="font-weight: bold;">an ket</span><span style="font-weight: bold;">erampilan </span><span style="font-weight: bold;">mendengarkan anak</span><br /><br />Jika anak ingin memahami isi dari buku yang didongengkan, maka anak harus mendengarkan ceritanya. Karena itu anak akan menyiapkan pikirannya untuk menyerap kata-kata yang diucapkan orangtua dan mencip<strong></strong>takan<strong></strong> kata sendiri untuk memahaminya. Jadi anak akan mendengarkan dengan seksama dan berusaha menguasai keterampilan ini. Selain itu, cara ini juga membantu meningkatkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.</p><p style="text-align: justify;">Itulah beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari membacakan dongeng atau cerita bagi anak. Jadi, dongeng buk<strong></strong>anlah seringan yang banyak dipikirkan kebanyakan orang, hanya sebatas cerita yang tidak akan memberikan manfaat apa-apa. Dan ternyata, keuntungan-keuntungan yang telah disebutkan di atas adalah keuntungan yang sangat berharga sekali bagi orangtua dan bagi sang anak tent<strong></strong>unya. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk <strong></strong>mulai membacakan dongeng atau cerita bagi anak.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Bahkan sekarang ini orang tua bisa<strong></strong> kreatif mendongeng dengan menggunakan alat peraga berupa boneka jari yang disesuaikan dengan tokoh yang ada dalam cerita. Hal ini bisa jadi semakin menambah rasa senang si anak dengan kegiatan mendongeng, siapa tahu si anak pun bisa belajar sendiri untuk mendongeng, apalagi ada boneka di jarinya yang bisa d<strong></strong>imainkan untuk mendongeng.<strong></strong></p><p style="text-align: justify;"><strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil-qPsJ5dw5hAHaZvC_1QiodnMwre9sCySfgjSBzQtc0R2lbn3b9gePUiwnrZnJlUgnHFwbyCsX4rN4XODZ9pASc5CQXgBSt0Dy2HdqtsIcDHCJ9IXUCi-SXzcErVcXqzZMJ-3I-MT4wMp/s1600/Bonjar+Hewan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil-qPsJ5dw5hAHaZvC_1QiodnMwre9sCySfgjSBzQtc0R2lbn3b9gePUiwnrZnJlUgnHFwbyCsX4rN4XODZ9pASc5CQXgBSt0Dy2HdqtsIcDHCJ9IXUCi-SXzcErVcXqzZMJ-3I-MT4wMp/s320/Bonjar+Hewan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688438436918010786" border="0" /></a></strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil-qPsJ5dw5hAHaZvC_1QiodnMwre9sCySfgjSBzQtc0R2lbn3b9gePUiwnrZnJlUgnHFwbyCsX4rN4XODZ9pASc5CQXgBSt0Dy2HdqtsIcDHCJ9IXUCi-SXzcErVcXqzZMJ-3I-MT4wMp/s1600/Bonjar+Hewan.jpg"><strong></strong></a><strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9prZ7JPBvShBbLKu99rsKx-uGo8-me_eKKe34cVZNjx5qYc47-JW492pb08qJ1cuYXcnRLYWUa98k76vvgVBRzi9ABjpwGNF2byy3VoSgrDvrSerHSixtkL08kPY6C_rxIXXOGxaELSNB/s1600/Bonjar+Family+Muslim.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9prZ7JPBvShBbLKu99rsKx-uGo8-me_eKKe34cVZNjx5qYc47-JW492pb08qJ1cuYXcnRLYWUa98k76vvgVBRzi9ABjpwGNF2byy3VoSgrDvrSerHSixtkL08kPY6C_rxIXXOGxaELSNB/s320/Bonjar+Family+Muslim.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688439454414830802" border="0" /></a></strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9yRYo038N8_R-c6onakSJqi067ShJjIabvLU3ceDievCZXUX8CNjudACWVKBXzaUnR3KInKpWah4z_hpTWmLh0uVjI747H_Flz4go8TRl-okXIw0sLLbe76QzndQr4pCCAbSHGNGb5Vw9/s1600/Bonjar+Family.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9yRYo038N8_R-c6onakSJqi067ShJjIabvLU3ceDievCZXUX8CNjudACWVKBXzaUnR3KInKpWah4z_hpTWmLh0uVjI747H_Flz4go8TRl-okXIw0sLLbe76QzndQr4pCCAbSHGNGb5Vw9/s320/Bonjar+Family.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688439194937621186" border="0" /><strong></strong><strong></strong></a></p><p style="text-align: justify;">Untuk menarik perhatian si anak, orang tua pun bisa mengikutsertakan background cerita sehingga kegiatan mendongeng menjadi semakin s<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9yRYo038N8_R-c6onakSJqi067ShJjIabvLU3ceDievCZXUX8CNjudACWVKBXzaUnR3KInKpWah4z_hpTWmLh0uVjI747H_Flz4go8TRl-okXIw0sLLbe76QzndQr4pCCAbSHGNGb5Vw9/s1600/Bonjar+Family.jpg"><strong></strong></a><strong></strong>eru.<br /></p><p style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9yRYo038N8_R-c6onakSJqi067ShJjIabvLU3ceDievCZXUX8CNjudACWVKBXzaUnR3KInKpWah4z_hpTWmLh0uVjI747H_Flz4go8TRl-okXIw0sLLbe76QzndQr4pCCAbSHGNGb5Vw9/s1600/Bonjar+Family.jpg"><strong></strong></a><strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtwUEe2484yXULe6oWYNiIStB4toaFMP9HmQoL5cyn1fu-nNKKa20oHNx5wPJUm2qbpvf8DIwRRYSph-mDpG8ynkOZNHZKAC-jc_ShORBRmj50tN7pg8JY3hrxbOu2Cm9gSqdNp7nKjdWL/s1600/Background+Bonjar.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtwUEe2484yXULe6oWYNiIStB4toaFMP9HmQoL5cyn1fu-nNKKa20oHNx5wPJUm2qbpvf8DIwRRYSph-mDpG8ynkOZNHZKAC-jc_ShORBRmj50tN7pg8JY3hrxbOu2Cm9gSqdNp7nKjdWL/s320/Background+Bonjar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688440548307814690" border="0" /></a></strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtwUEe2484yXULe6oWYNiIStB4toaFMP9HmQoL5cyn1fu-nNKKa20oHNx5wPJUm2qbpvf8DIwRRYSph-mDpG8ynkOZNHZKAC-jc_ShORBRmj50tN7pg8JY3hrxbOu2Cm9gSqdNp7nKjdWL/s1600/Background+Bonjar.jpg"><strong></strong></a><strong><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gVUfNpbsDk9WPgGjabgwvZWiUKlc61kEwmII1IR4U6xuVLVxfBH28DIVfu9Y8-8m1GFAt7YYiMwOuNpO0Cw4DkHbrw3sHnDyBYjKE1e_iL2CW-8Wzw5FDqjrrO_Q4AGzXLQSEOjqSsbs/s1600/Background+Bonjar+2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gVUfNpbsDk9WPgGjabgwvZWiUKlc61kEwmII1IR4U6xuVLVxfBH28DIVfu9Y8-8m1GFAt7YYiMwOuNpO0Cw4DkHbrw3sHnDyBYjKE1e_iL2CW-8Wzw5FDqjrrO_Q4AGzXLQSEOjqSsbs/s320/Background+Bonjar+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688440983265262994" border="0" /></a></strong></p><p style="text-align: center;">Selamat Mendongeng Bunda...<br /></p><p style="text-align: justify;">Sumber : www.ibudanbalita.com<br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /><strong></strong></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-62762343721013537142011-10-14T08:36:00.004+07:002011-10-14T09:18:56.633+07:00Cara Membangkitkan Minat Baca Pada Anak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJcQ9-ywxQfLIOS1UcoHc5MfEBwX48bPahOoQSXwRwq19JdKpUZKCwQG47nZ3b-mucRSMdkGS7h3PwROyzZFy4Zyk5E5oJZCrhLFDTyhqMsuabEcqDHeCgJJ5FI6Vt8wmx94K_ZcxVAhkv/s1600/child+reading+kids+book.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJcQ9-ywxQfLIOS1UcoHc5MfEBwX48bPahOoQSXwRwq19JdKpUZKCwQG47nZ3b-mucRSMdkGS7h3PwROyzZFy4Zyk5E5oJZCrhLFDTyhqMsuabEcqDHeCgJJ5FI6Vt8wmx94K_ZcxVAhkv/s320/child+reading+kids+book.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5663165664420898162" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Setiap orang tua pasti senang jika si anak mempunyai gairah membaca yang tinggi. Di bandingkan dengan bermain game atau berjam-jam berada di depan televisi, kegiatan membaca bagi si anak mungkin dirasa lebih bermanfaat bahkan mampu untuk menambah pengetahuannya. Dan sebagai orang tua pun tak perlu cemas akan aktifitas si anak.<br /><br />Nah bagaimana dengan anak kita di rumah ? apakah mereka senang membaca ?. Coba mari kita amati perilaku mereka, apakah mereka tertarik membaca satu saja baris judul koran yang tergeletak di meja ? apakah mereka ingin dibelikan buku cerita ketika kita ajak mereka ke toko buku ?<br /><br />Jika jawabannya tidak, tentu saja kita perlu cara agar si anak mempunyai keinginan membaca yang tinggi. Karena di dalam dunia pendidikan di Indonesia kegiatan membaca merupakan hal yang utama bahkan wajib untuk dilakukan mengingat penyelenggaraan ujian di sekolah-sekolah yang berbentuk essay.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bunda, yuuk ikuti beberapa tips di bawah ini untuk membangkitkan minat baca anak :</span><br /><ol><li>Pada waktu anak diajak jalan-jalan, pancinglah dia untuk membaca huruf yang ada di depan matanya.</li><li>Sering-seringlah membacakan cerita kepada anak.</li><li>Ciptakan suasana di rumah dengan kegiatan membaca bagi orang tua. Jika si anak melihat bahwa orang tuanya senang membaca, maka dia pun akan berusaha menirunya. </li></ol><span style="font-weight: bold;">Yang peru diperhatikan bagi orang tua:</span><br /><br />Sampai sejauh mana si anak senang membaca, sedikitnya tergantung pada perilaku dan bimbingan dari orang tua. Secara sadar atau tidak sadar, sebaiknya orang tua memengaruhinya sejak usia dini, yaitu sejak anak belum masuk sekolah.<br /><br />Jika si anak minta untuk dibacakan cerita, hendaknya orang tua jangan cepat bosan ataupun marah.<br />Kadangkala anak melontarkan pertanyaan yang aneh-aneh, janganlah gusar jika mendapati anak demikian, karena artinya si anak sudah mulai berpikir kritis. Untuk memberikan jawaban pada anak, hendaknya usahakan yang dapat dimengerti oleh anak. Upayakan pula agar anak merasa puas dengan jawaban orang tuanya.<br /><br />Nah bunda, semoga tips di atas bermanfaat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-21860268924133242922011-09-26T09:04:00.006+07:002011-09-26T09:20:29.633+07:00Benang AjaibSiapkan bahan-bahan berikut ini :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Alat dan Bahan :</span><br /><br /><ul><li>1 piring atau mangkuk</li><li>Benang, panjang 20 cm</li><li>Es batu berukuran kecil secukupnya</li><li>Garam dapur secukupnya</li></ul><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah-langkah pembuatan :</span><br /><br /><div style="text-align: center;">Letakkan satu bongkah es batu ke atas piring<br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEDSib0DttReI6fhqLm5eXARq7PJc1ZsszB17bagZlnb6L4AuBOL40A9msIhj1WIDNnn0_Rqbiiv3R-y-9JpwYRN4Dm0WBA7yMuwkfQ67gzkcsuwc4XYr_S6Qu14_rY1VLoufoghUvmsoH/s1600/1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEDSib0DttReI6fhqLm5eXARq7PJc1ZsszB17bagZlnb6L4AuBOL40A9msIhj1WIDNnn0_Rqbiiv3R-y-9JpwYRN4Dm0WBA7yMuwkfQ67gzkcsuwc4XYr_S6Qu14_rY1VLoufoghUvmsoH/s320/1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5656484822866187506" border="0" /></a><div style="text-align: center;">Letakkan ujung benang di atas permukaan es batu, kemudian taburkan sedikit garam di atasnya<br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizeWIhp0IkbysnD8WnJnx5txgbXoRoSTXZNBbUYt9G_DN7a5rIYcqbYnhivOtEYo29hwjn8cEIWuYYGvdEhfi2zxmd5TZq-Fm-Dt5k5W4kVILsLMM2smctxr9iFXnr_Y0GdmhIHKefXVlj/s1600/2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizeWIhp0IkbysnD8WnJnx5txgbXoRoSTXZNBbUYt9G_DN7a5rIYcqbYnhivOtEYo29hwjn8cEIWuYYGvdEhfi2zxmd5TZq-Fm-Dt5k5W4kVILsLMM2smctxr9iFXnr_Y0GdmhIHKefXVlj/s320/2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5656485130596925794" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Tunggu beberapa menit<br /></div><br /><div style="text-align: center;">Angkat benang tersebut<br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYRDCgEuRJt_e7srPziUAm5pISV4M96auqdRBknOcwCDx_P70_gWc1s5YL7iG8oFyyI8pbIjGtKjHjdQLIaS4GCTotDCAJHIUywU5gCnm8VP7DVUQCPkI5chD5VaK0ETV9okDQ2UiFEcR-/s1600/4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 241px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYRDCgEuRJt_e7srPziUAm5pISV4M96auqdRBknOcwCDx_P70_gWc1s5YL7iG8oFyyI8pbIjGtKjHjdQLIaS4GCTotDCAJHIUywU5gCnm8VP7DVUQCPkI5chD5VaK0ETV9okDQ2UiFEcR-/s320/4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5656485614851139186" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQ2oScGqyI3mfjDIrHqBJtsyUueVQen2lf-A-pj34ddqrsP4od9Ar6_5ITka9B12J2zVCi1F-_oG-rws7OfexNaZwutlWI1rhGDHhbctfm8f8RGtym-cNvfAS_7ToL9wD5FXxeQWnmI2I/s1600/3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQ2oScGqyI3mfjDIrHqBJtsyUueVQen2lf-A-pj34ddqrsP4od9Ar6_5ITka9B12J2zVCi1F-_oG-rws7OfexNaZwutlWI1rhGDHhbctfm8f8RGtym-cNvfAS_7ToL9wD5FXxeQWnmI2I/s320/3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5656485324696741778" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Amati apa yang terjadi pada benang dan es<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQMv8Wi-LLLZWlenZAlXmFOzCHPB04sgX3U5c6mVhDiK5d295qy6BbrFBwSzAtN0Uf-5RGoS8rZ4HE8WT9p1SLMGckTsjEOTStG89uCgIq95Gn9-H2wGKKzADpbq24YDgns-SzD_YMjY8W/s1600/5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQMv8Wi-LLLZWlenZAlXmFOzCHPB04sgX3U5c6mVhDiK5d295qy6BbrFBwSzAtN0Uf-5RGoS8rZ4HE8WT9p1SLMGckTsjEOTStG89uCgIq95Gn9-H2wGKKzADpbq24YDgns-SzD_YMjY8W/s320/5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5656485883287151218" border="0" /></a><br /></div><span style="font-weight: bold;">Penjelasan :</span><br /><br />Es batu akan terangkat oleh benang setelah ditaburi dengan garam dapur. Garam menyeabkan penurunan titik beku pada es batu sehingga bagian es batu yang ditetesi garam akan mencair kemudian membeku kembali pada suhu di bawah titik beku yaitu 0 derajat Celcius. Benang akan terperangkap di dalam es yang membeku.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-41015339535390064772010-02-16T07:38:00.004+07:002010-02-16T07:54:24.313+07:00Tips & Trik Internet Sehat Bagi Pengusaha Warnet<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg05EpCYqtB7hid8IjOm44Zaeqok1Q-5lE8cSG-mVtXTqZRelKp-i-LVr-e963PJs6HNKBp16kVfD3R-eOcWCO85ChvJ2jdNqNCU9maoan7UsqHXUZGnTEHqBoMxCfabLeoC-kjnJqkWe1C/s1600-h/peluang-usaha-ahasu-gnaulep.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 133px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg05EpCYqtB7hid8IjOm44Zaeqok1Q-5lE8cSG-mVtXTqZRelKp-i-LVr-e963PJs6HNKBp16kVfD3R-eOcWCO85ChvJ2jdNqNCU9maoan7UsqHXUZGnTEHqBoMxCfabLeoC-kjnJqkWe1C/s200/peluang-usaha-ahasu-gnaulep.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438637091260344258" border="0" /></a><br />Berikut ini ada tips dan trik internet sehat bagi pengusaha warnet<br />yang ingin menjalankan bisnisnya secara sehat dan memberikan akses yang sehat pula bagi pelanggannya, semoga dapat berguna mengurangi beban bw ( bagi warnet yang belum menerapkan limit ) akibat akses ke beberapa situs porno yang notabene sangat memakan bw<br />terutama video streaming spt live chat juga.<br /><br />Beberapa tips & trik yang bisa diterapkan antara lain :<br /> <span class="fullpost"><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">1. Membatasi akses situs porno</span><br /><br />Membuat semacam himbauan berupa tulisan yang bisa dipasang diruang warnet maupun dicover billing masing-masing client ( kebetulan kami pakai billing explorer jadi mudah untuk<br />pasang covernya ) sehingga mudah terbaca oleh user.<br /><br />Salah satu himbauan bisa mirip peringatan dibungkus rokok :<br /><br />"PERINGATAN : Membuka situs porno secara berlebihan dapat menyebabkan komputer hank, serangan virus, koneksi melambat dan gangguan pikiran kotor dan nafsu"<br /><br />Ditambah dengan memblok situs yang terindikasi berbau pornografi lewat squid maupun proxy.<br /><br />Dan juga jangan bosan-bosan memberikan edukasi kepada user pemula baik pelajar maupun masyarakat umum, akan kerugian dan bahaya bila membuka situs porno, karena kebanyakan dari pemula biasanya lebih cenderung untuk coba-coba buka situs porno/xxx. Kalau sudah jor-joran tentu user lain dan warnet itu sendiri yang rugi karena bw kesedot oleh satu user yang kebetulan lagi asyik lihat situs xxx dengan digendongi oleh popup yang berjibun, sehingga koneksi terasa lamban.<br /><br />Imbasnya buka halaman web seperti yahoo/FS/hotmail atau sudah masuk dalam tahap login ke mail yahoo / FS akan tampil "The page cannot be displayed". Kalau user lain tidak tahan biasanya akan segera keluar dari warnet dengan pertanyaan "Kok koneksinya lambat ya?"<br /><br />Bila warnet bisa memangkas situs xxx dan membiasakan user untuk membuka situs yang lebih berguna tentu image warnet akan lebih bagus, karena sebagian orang awam masih memandang warnet sumbernya gambar-gambar porno.<br /><br />Dengan semakin sedikitnya yang membuka situs xxx koneksi internet akan semakin lancar dan user pun akan jadi betah.<br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">2. Carding / CYBER-CRIME & Judi online</span><br /><br />Carder saat ini makin lihai dalam melakukan aksinya, sehingga bila tanpa pengawasan yang ketat suatu saat warnet akan kecolongan dan bisa berurusan dengan pihak berwajib karena kebetulan ip address warnet dipakai untuk transaksi carding / card fraud dan juga judi online<br />yang lagi marak seperti tangkas.net, bola tikus dll.<br /><br />Solusinya :<br /><br />Memasang tulisan "STOP CYBER-CRIME" dipintu masuk warnet atau diruangan dan mengawasi lewat radmin atau fasilitas billing yang ada.<br /><br />Paling tidak dengan adanya tulisan seperti diatas para carder akan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya diwarnet tersebutdan juga warnet turut serta memerangi kejahatan didunia maya yang telah mencoreng nama Indonesia dimata dunia terutama negara-negara yang telah jadi korban dari carder Indonesia.<br />Juga membantu aparat dalam memerangi judi di Indonesia walau sangat sulit untuk menghilangkan judi.<br /><br />Demikian, tips dan trik yang bisa diterapkan di warnet, semoga dapat membantu rekan-rekan warnet yang baru terjun maupun baru mau menjalani bisnis warnet.<br /> </span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-51059263506702912952010-02-16T07:14:00.004+07:002010-02-16T07:57:14.255+07:00Mengenalkan Internet di Usia 12 hingga 17 Tahun<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmwaVBsoKdlIokUAUPwkfJGh9sG6NSFRIrMfAqC1kHxW1134dzhwA6TDeJw9Y4wUPs7iX29BbSwBDO5d5t91uJ2O8U2qnnN1CxvSb3Ve2cnpYy4_S2Z9O3aTMRTA-hjn4MlmBu5isJiYf1/s1600-h/Kids+and+Internet+1.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 194px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmwaVBsoKdlIokUAUPwkfJGh9sG6NSFRIrMfAqC1kHxW1134dzhwA6TDeJw9Y4wUPs7iX29BbSwBDO5d5t91uJ2O8U2qnnN1CxvSb3Ve2cnpYy4_S2Z9O3aTMRTA-hjn4MlmBu5isJiYf1/s200/Kids+and+Internet+1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438629368690904466" border="0" /></a>Berikut ini adalah kiat mengenalkan Internet bagi anak-anak usia 12 hingga 17 tahun: </div><p style="color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><strong>Usia 12 s/d 14 tahun</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.</p><p style="text-align: justify;"> <span class="fullpost"> <span class="fullpost"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 102, 255); text-align: justify;"><strong>Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. </strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencoba melakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Orang tua tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan Internet. Tetapi anak tersebut harus tahu bahwa orang tua berhak untuk keluar-masuk ke dalam ruangan tersebut kapan saja dan menanyakan apa yang dilakukan anak tersebut ketika sedang online.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Janganlah terkejut apabila anak-anak mulai tertarik dengan materi-materi seksual. Bagaimana orang tua menghadapi hal tersebut, tentu saja tergantung kepada penilaian masing-masing orang tua terhadap materi tersebut. Yang harus diperhatikan adalah materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jika seorang anak melakukan eksplorasi yang mendalam di Internet, bisa saja dia mendapatkan situs, chatroom atau mailing-list yang mengeksplorasi fantasi seksual, yang justru dapat mengganggu ataupun menakutkan bagi orang tua maupun anak yang bersangkutan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Hal ini menguatkan pendapat mengenai pentingnya pemasangan software filter, keterlibatan orang tua yang intensif, menekankan nilai dan norma keluarga serta meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara orang tua dan anak. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Untuk itu kejujuran kepada sang anak menjadi penting, sehingga mereka tahu apa yang orang tua mereka lakukan dengan komputer mereka dan mengapa hal tersebut dilakukan. Jika orang tua ingin memasang software filter, haruslah dijelaskan kepada anaknya bahwa hal tersebut dilakukan untuk melindungi mereka dari materi-materi yang berbahaya atau tidak layak. Seperti keputusan untuk tidak membiarkan anaknya bepergian ke suatu tempat yang cenderung berbahaya, orang tua memiliki hak pula untuk melindungi anaknya melakukan surfing ke situs-situs yang negatif di Internet.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><strong>Usia 14 s/d 17 tahun</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orang tua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orang tua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orang tua.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, baik online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu muka dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet, tentu saja tanpa pengawasan orang tua.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan pemahaman kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa mereka pun sejatinya membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang bermaksud mengeksploitasi mereka.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 102, 255); text-align: justify;"><strong>Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol tetap berada di tangan mereka dengan cara tetap waspada terhadap keberadaan pihak yang dapat merugikan mereka.</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang baru saja dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang. Bagi orang tua, berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja dulu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tetapkan harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu ketika anak remajanya melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan keluarga yang telah ditetapkan. Ini bukan berarti orang tua tidak boleh menanggapi secara serius dan menegakkan pengawasan serta disipilin, tetapi cobalah memandang sesuatu secara lebih luas lagi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jika seorang remaja menceritakan sesuatu kepada orang tua tentang hal-hal negatif yang ditemuinya di Internet, respon orang tua janganlah mencabut hak anak remaja tersebut dalam menggunakan Internet. Orang tua harus bertindak sportif dan bekerjasama dengan anak remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif terulang lagi di kemudian hari. Ingatlah, tidak lama lagi seorang anak remaja akan berangkat dewasa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Mereka tidak sekedar harus tahu tentang bagaimana cara bersikap yang baik, tetapi juga harus tahu bagaimana cara membuat pertimbangkan mana yang baik dan yang tidak, baik online maupun offline. Hal tersebut akan lebih bermanfaat dan sesuai bagi kehidupan mereka di masa depan.</p><div style="text-align: justify;">Sumber : Internet Sehat<br /> </span><br /></div><span class="fullpost"> </span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-87634797592626014002010-02-15T13:58:00.002+07:002010-02-15T14:02:34.657+07:00Mengenalkan Internet di Usia 2 hingga 12 Tahun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdOhLIyrCrTCH2HamKojACGhpuR29XNcQERpEPbAC-GSg-SxC0D826oAbyzZPSRZMI-O_wiGP12byAcuh2WyR4DflMgr6WG2xxf8VlNq348WgvfCgcnaGlGwINrKA5EqhRjzEIeGizgyOy/s1600-h/Internet+Safety.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdOhLIyrCrTCH2HamKojACGhpuR29XNcQERpEPbAC-GSg-SxC0D826oAbyzZPSRZMI-O_wiGP12byAcuh2WyR4DflMgr6WG2xxf8VlNq348WgvfCgcnaGlGwINrKA5EqhRjzEIeGizgyOy/s200/Internet+Safety.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438362081197809938" border="0" /></a><br />Berikut ini adalah kiat mengenalkan Internet bagi anak-anak usia 2 hingga 12 tahun:<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Usia 2 s/d 4 tahun</span><br /><br />Dalam usia balita, anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orang tua atau orang dewasa. Ketika banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orang tua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orang tua.<br /><br />Sejak masuk usia ketiga, beberapa anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka dibiarkan menggunakan Internet secara bebas.<br /><br />Yang terbaik adalah orang tua tetap memilihkan situs yang cocok untuk mereka kunjungi dan tidak membiarkan sang anak untuk keluar dari situs tersebut ketika masih menggunakan Internet. Kita pun tidak perlu terus-menerus berada di samping sang anak,, selama kita yakin bahwa dia berada di dalam sebuah situs yang aman, layak dan terpercaya.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Usia 4 s/d 7 tahun</span><br /><br />Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali terhubung dengan Internet.<br /><br />Anak akan mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru mereka di Internet. Inti permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar anak dapat tetap leluasa mengeksplorasi Internet dan mengunjungi sejumlah situs yang bermanfaat tanpa timbul rasa frustrasi atau ketidak-nyamanan pada dirinya<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Usia 7 s/d 10 tahun</span><br /><br />Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua.<br /><br />Anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian.<br /><br />Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet. Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk variasi aktifitas lainnya.<br /><br />Bukanlah hal yang baik apabila anak-anak menghabiskan waktunya hanya untuk melakukan satu kegiatan saja, bahkan untuk hanya membaca buku ataupun menggunakan Internet sekalipun. Salah satu cara mencegah hal tersebut adalah dengan membatasi waktu online mereka, bisa dengan cara menggunakan aturan yang disepakati bersama atau dengan memasang software yang dapat membatasi waktu online. Penting pula diperhatikan bahwa saat mereka online, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai macam situs, tidak sekedar satu-dua situs favorit mereka saja.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Usia 10 s/d 12 tahun</span><br /><br />Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal olahraga, musik dan membaca buku.<br /><br />Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berpengaruh. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.<br /><br />Sumber : Internet Sehatgallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-70693445473409318142010-02-15T13:16:00.005+07:002010-02-15T14:03:01.042+07:00Tips Berinternet Secara Sehat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3P3IMeVilIuREGXl84WZByQ-m0fSIinC_XzhyphenhyphenOpvwTwvGBiey3eEVeoBoIQ197PO3aubgsfORuKmT8neHYDJvkz37YtPr_j_-8WQ9JNZ0rPTWL7WMav5EeJ4GsdnI_Tuv7bczpQnDUVv2/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 125px; height: 90px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3P3IMeVilIuREGXl84WZByQ-m0fSIinC_XzhyphenhyphenOpvwTwvGBiey3eEVeoBoIQ197PO3aubgsfORuKmT8neHYDJvkz37YtPr_j_-8WQ9JNZ0rPTWL7WMav5EeJ4GsdnI_Tuv7bczpQnDUVv2/s200/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438358348283036754" border="0" /></a>Belum lagi hilang dalam ingatan kita tentang peristiwa yang menimpa seorang remaja belia berumur 14 tahun yang kabur bersama teman lelakinya yang dikenal lewat situs pertemanan Facebook, kali ini nasib naas juga menimpa empat siswa kelas XI IPA 3 SMAN 4 Tanjungpinang yang telah berani mengkritik salah seorang gurunya lewat Facebook sehingga berakibat dikeluarkannya keempat siswa tersebut dari sekolah.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Lagi-lagi Facebook telah disalahgunakan oleh para penggunanya untuk hal-hal yang negatif. Kejadian seperti ini tentu saja perlu ditindaklanjuti sehingga ke depan tidak ada lagi pelanggan-pelanggan facebook yang memanfaatkan situs jejaring sosial tersebut untuk hal-hal yang negatif.<br /><br />Sebagai orang tua atau pendidik, kita perlu membekali diri dengan memberikan arahan kepada mereka atau setidaknya kita bisa memantau atau mengawasi perilaku anak-anak kita ketika sedang asyik menggunakan internet, agar mereka tidak melakukan perbuatan yang negatif.<br /><br />Agar tidak salah langkah, mari kita ajak anak-anak kita untuk melakukan sembilan cara berinternet yang sehat, diantaranya :<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Pertama</span>, ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut. Jadi, ketika sedang menggunakan internet atau chatting, berhati-hatilah. Karena kita tidak akan pernah tahu ketika ada orang yang mengaku a/s/l (age/sex/location) – nya adalah “19/f/jkt” (baca: umur 19 tahun, female/perempuan, berlokasi di Jakarta) dan bersekolah atau berkuliah di suatu tempat, sebenarnya adalah “40/m/anywhere” dan pengangguran, alias sama sekali bukan orang yang kita bayangkan atau kita imajinasikan.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kedua</span>, janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di internet yang menarik perhatianmu. Di internet banyak sekali orang iseng yang berpura-pura menjadi orang lain, entah menjadi lebih muda/tua ataupun mengaku perempuan/lelaki hanya untuk bercanda dan menjahili orang lain, hingga untuk menjebak atau membuat malu orang lain. Waspadalah dengan siapapun yang ingin tahu terlalu banyak.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Ketiga</span>, tidak ada satu pun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kepada orang lain di internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru dikenal di Internet. Percayakan pada instingmu, jika seseorang membuatmu tidak nyaman, tinggalkan saja.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Keempat</span>, curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemani.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kelima</span>, pastikan agar sahabatmu di dunia nyata mengetahui apa yang tengah kamu pikirkan atau lakukan. Bahkan jika ada masalah, baik terhadap keluarga, sekolah maupun pacar, ceritakanlah pada sahabat atau orang yang kamu percaya di kehidupan nyata, bukan yang hanya kamu kenal di Internet. Bercerita kepada sahabatmu di kehidupan nyata jauh lebih baik dan lebih terpercaya daripada seseorang asing yang kamu kenal di sebuah chat room.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Keenam</span>, jka kamu menerima kiriman e-mail, file ataupun gambar-gambar yang isinya mencurigakan dari seseorang yang tidak dikenal dan kamu tidak percaya, langsung hapus saja kiriman-kiriman tersebut. Perlakukan kiriman tersebut seperti layaknya sebuah e-mail sampah. Kamu bisa mendapatkan rugi yang besar hanya gara-gara mempercayai seseorang yang sama sekali belum pernah ditemui atau kenali.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Ketujuh</span>, hal tersebut juga berlaku pada link atau URL yang tampak mencurigakan. Janganlah kamu meng-klik apapun yang tidak kamu yakini sumbernya dan keamanannya, walaupun dengan alasan sekedar ingin mencari jawab atas rasa keingin-tahuanmu.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kedelapan</span>, jauhi chat room atau mailing-list yang isinya provokatif ataupun berisi hal-hal negatif lainnya. Jangan mudah terperdaya rayuan-rayuan seseorang di internet yang mencoba mempengaruhi kamu agar menjadikannya seorang teman sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kesembilan</span>, jangan pula mudah terpancing dengan provokasi seseorang yang memanas-manasi kamu untuk bertengkar di internet.<br /><br />Yang perlu diperhatikan juga, Facebookers tidak sembarangan mengumbar data di jejaring pertemanan ini. Karena memasang profil lengkap memang memudahkan kita untuk mendapat teman. Namun di sisi lain data itu justru bisa disalahgunakan.<br /><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-6596862686967044462010-01-25T21:11:00.005+07:002010-01-25T22:16:50.608+07:00Air Asin<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6_ejmEo-S_pcFlggHw_vgKeVz3CZ0yp_B4BTjBs3rP_X1FsNUhvarnpyTSS1CdQuAd-jHSv-lbBr_aLpSAURWNtCUVlVBo5RHnxLnMb_sh_EfTnD4eEcl5UojJF7LrsgZ4lu4slLOol-O/s1600-h/salt.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6_ejmEo-S_pcFlggHw_vgKeVz3CZ0yp_B4BTjBs3rP_X1FsNUhvarnpyTSS1CdQuAd-jHSv-lbBr_aLpSAURWNtCUVlVBo5RHnxLnMb_sh_EfTnD4eEcl5UojJF7LrsgZ4lu4slLOol-O/s200/salt.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430696140374931170" border="0" /></a><br />Ingin tahu bagaimana air laut memperoleh garam ? kali ini Gallery Pendidikan akan menghadirkan percobaan sains yang sangat menari untuk di coba.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Bahan :</span><br /></div><ul style="text-align: center;"><li>2 gelas kertas</li><li>tanah</li><li>pensil</li><li>piring</li><li>1 lembar karton, warna hitam</li><li>garam dapur</li><li>penyaring kopi</li><li>sendok pengukur, sendok makan (15 ml)</li><li>tanah liat</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Langkah-langkah :</span><br /><ol><li>Buatlah 6 lubang pada dasar gelas kertas dengan ujung pensil.</li><li>Tempatkan kertas penyaring kopi di dalam gelas.</li><li>Dalam gelas kertas yang satu lagi, campurkan satu sendok (15 ml) tanah dengan satu sendok (15 ml) garam.</li><li>Tuangkan campuran tanah dan garam ke dalam gelas yang dipasangi kertas penyaring kopi.</li><li>Letakkan karton manila hitam di piring.</li><li>Dari tanah liat, buatlah kaki-kaki untuk menopang gelas di atas karton hitam.</li><li>Tuangkan 3 sendok air ke atas campuran tanah dan garam.</li><li>Biarkan air menetes dari dalam gelas ke atas karton hitam.</li><li>Biarkan kertas agar kering. Akan lebih cepat bila kertas diletakkan di bawah sinar matahari.</li></ol><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Hal apakah yang akan terjadi dari percobaan di atas ?</span><br />Kristal-kristal garam berwarna putih akan terbentuk pada karton hitam.<br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Mengapa bisa demikian ?</span><br />Ketika air mengalir menembus tanah, garam laut dalam air akan terkumpul di atas karton hitam. Bila air menguap dari kertas, garam kering tertinggal. Di alam, air hujan melarutkan garam yang terdapat dala tanah. Jika air ini masuk ke sungai yang mengalir ke laut, garam yang dibawanya akan ditambahkan ke dalam air laut.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-3718608733414038492010-01-22T18:27:00.005+07:002010-01-23T06:30:44.817+07:00Enaknya Jadi Guru<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlLs2_FQOKjgITry7TZ7Zy5Vb0vohtnGoyF1-CPM4t-IVc3w_mw5YIfOsA8WcDIhePpmApW4rCb7LGlRsf3J8CI_uc04bboDpw3qZm7e8Tc7GnaQS2FrWeJ29YqRZlCA8D-vQ4fgzBp8xj/s1600-h/teacher.jpg.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 184px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlLs2_FQOKjgITry7TZ7Zy5Vb0vohtnGoyF1-CPM4t-IVc3w_mw5YIfOsA8WcDIhePpmApW4rCb7LGlRsf3J8CI_uc04bboDpw3qZm7e8Tc7GnaQS2FrWeJ29YqRZlCA8D-vQ4fgzBp8xj/s200/teacher.jpg.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429710653960855426" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Ketika sedang ada diskon 30% all item di Gramedia TP, sayapun tak mau ketinggalan untuk ikut meramaikan event tersebut. Mumpung ada buku desain graphic Corel Draw dan Photoshop yang saya inginkan sejak lama, berhubung harganya yang terlalu mahal sehingga untuk membelinya harus pikir-pikir dulu dan akhirnya ada juga kesempatan untuk memilikinya. Lumayan dalam kesempatan tersebut saya mendapatkan dua buah buku.<br /><br />Setelah berhasil mendapatkannya, sambil ikut berdesak-desakan, satu persatu saya memperhatikan rak-rak pajangan yang berjejer. Tak sengaja pandangan saya tertumbuk pada sebuah buku yang terpajang di rak bagian Pendidikan. Melihat judulnya saja membuat minat saya tergugah untuk membacanya. Buku yang menarik perhatian saya tersebut berjudul "<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Inspiring Education</span>" yang berisi Kumpulan Kisah Nyata Pembelajaran Anak SD serta Teori dan Tips Solusi untuk guru dan orang tua (Wah sepertinya menarik sekali). Karena tidak ingin seperti membeli kucing dalam karung saya mencoba untuk membuka segel buku tersebut karena saya takut kecewa isi di dalamnya kurang bagus. Namun selintas pintas membaca isi yang terkandung di dalamnya semakin membuat hati ingin terus membacanya. Muncullah bisikan dalam hati untuk membelinya meskipun waktu berangkat saya niatkan hanya membeli buku yang menjadi incaran saya.<br /><br />Karena dorongan hati inilah sayapun lantas mengeluarkan anggaran tambahan untuk membeli satu buku lagi. Plong rasanya hati ini setelah mendapatkan buku tersebut. Meskipun saya agak-agak takut untuk mengintip kocek yang ada di dalam dompet dan berapa yang tersisa dari kocek tersebut.<br /><br />Sesampainya di rumah buku tersebut langsung saya lahap, dan dua buku desain graphic yang ingin saya pelajari langsung tersingkir (ditunda dulu membacanya). Dari berbagai kisah yang dihadirkan di dalam buku tersebut, kisah-kisahnya memang mampu memberikan inspirasi bagi kita sebagai orang tua maupun pendidik, terutama dengan adanya gambaran dari pengalaman penulis ketika memperhatikan dunia pendidikan disekitarnya agar kita pun turut serta memikirkan kemajuan pendidikan di tanah air kita.<br /><br />Agar pengunjung setia Gallery Pendidikan tidak penasaran, dan terutama sebagai bahan perenungan para pendidik, berikut ini akan saya hadirkan cuplikan dari kisah yang terdapat dalam buku tersebut dengan judul "Enaknya Jadi Guru"<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Enaknya Jadi Guru</span><br /></div><br />Seorang ayah sangat khawatir dengan anaknya yang tidak pernah mengutarakan cita-citanya. Saat ini, anaknya yang bernama Badi itu kelas 5 SD. Sudah berkali-kali sang ayah bertanya.<br /><br /> "Badi, kalau besar, kamu mau jadi apa?"<br /><br /> Badi hanya menggelengkan kepala. Namun, pernah juga dia merespon sesekali, "Nggak tahu, deh." Atau dengan kalimat yang semakna, "Terserah saja" dan sebagainya.<br /><br /> Ayah Badi sangat khawatir jika ada kelainan pada diri anaknya. Berdasarkan pengalaman beliau dengan para kakak Badi, pada usia itu mereka sudah pernah menyebut, paling tidak satu cita-cita. Contohnya Badu, yang sejak TK ingin jadi astronot. Atau Budi, waktu kelas 3 SD bercita-cita menjadi dokter, dan Sri yang saat kelas 2 SD bersemangat ingin menjadi penjahit ternama.<br /><br /> Sang ayah sebenarnya tak pernah memaksa anak-anaknya untuk memilih pofesi tertentu. "Yang penting baik dan halal," kata beliau menjelaskan. tapi sikap Badi memang unik, sekaligus membuat ayahnya bingung.<br /><br /> Jadi bagaimana Bu Psikolog, cara saya bertanya pada anak saya tentang cita-citanya? Apakah memang anak saya tipe yang tidak suka ditanya? Atau mungkin dia bosan dengan pertanyaan saya?"<br /><br /> Psikolog pun menyarankan sang ayah untuk mencari strategi lain yang menghindarkan kesan bagi Badi bahwa dia merasa dites dan digurui.<br /><br /> "Bagaimana jika sesekali dalam situasi santai, Bapak dan Ibu bercerita tentang pengalaman keluarga meraih cita-cita? Kita tidak usah bertanya pada anak-anak, mereka mau jadi apa jika besar nanti. Jadi untuk tahap ini, sekadar sharing. Semoga ini bisa menjadi pancingan awal. Dalam kesempatan lain, baru kita bisa mulai bertanya pendapat anak-anak tentang cita-cita tertentu."<br /><br /> Orangtua Badi mengangguk setuju. Dari wajahnya sang ibu mau mencoba cara ini. "Perlahan tapi pasti ya Bu?" katanya seolah mengingatkan diri sendiri.<br /><br /> Beberapa minggu kemudian, orang tua Badi kembali berkunjung ke biro psikologi. Masih tampak rasa kekhawatiran pada wajah mereka. Bahkan kali ini, ada gurat kekecewaan yang cukup mendalam.<br /><br /> "Bu Psikolog, kami mau curhat lagi,"ayah Badi memulai pembicaraan. "Beberapa hari lalu, anak kami Badi spontan mengemukakan cita-citanya. kami ikuti saran Ibu untuk bercerita santai dulu beberapa kali. Ibu benar, tanpa ditanya, akhirnya Badi mau terlibat dalam pembicaraan bersama akak-kakaknya. Dia bilang ingin menjadi guru.<br /><br /> Psikolog mengucapkan pujian. "Cita-cita sebagai guru itu kan mulia. Tapi kenapa Bapak dan Ibu tampak kecewa?" tanyanya penasaran.<br /><br /> "Awalnya kami juga sangat gembira Bu, bahkan suami saya sempat terharu hingga menitikkan air mata," kata Ibu Badi.<br /><br /> "Sayangnya tak lama kemudian, Badi memberi tahu kami alasannya mau jadi guru. Dia bilang "Ayah, aku kalau sudah besar mau jadi guru aja"<br /><br /> "Wah, ayah sangat bangga sama kamu Nak, begitu dong. Guru adalah pekerjaan yang mulia, "kata suami saya. Badi mengangguk setuju dan menambah komentarnya, "iya jadi guru enak. Nggak usah pintar juga nggak apa-apa."<br />"Suami saya kaget dengan penuturan anak kami. Beliau bertanya, "Kata siapa jadi guru tak usah pintar ? Justru guru itu harus pintar karena harus mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya, Nak!"<br /><br /> "Tapi anak saya tidak mau kalah. 'Ah, guruku nggak pintar kok, Yah. Kalau rajin masuk memang iya. Tiap hari menyuruh temanku yang menjadi sekretaris kelas supaya menulis di papan tulis, dan yang lain mencatat. Setelah itu, mengerjakan tugas. Terus, kalau sudah selesai dapat tanda tangan deh dari guru. Enak banget jadi guru. Kerjanya santai, terus gajinya kan sekarang gede.' Nah, begitu Bu, kata anak saya dengan penuh kekaguman. Waktu itu, ayahnya sampai tak bisa berkata-kata. Beliau tak menyangka alasan Badi menjadi guru ternyata karena melihat sisi negatifnya. Saya pun khawatir apakah guru itu begitu 'spesial' sehingga menjadi 'inspirasi' bagi anka bungsu kami." Ibu Badi tampak prihatin.<br /><br /> "Saya tak tahu, Bu Psikolog. Apakah harus kecewa sama guru anak saya atau kecewa dengan anak saya. Saya tak menyangka, sekian lama saya tunggu apa sebenarnya cita-citanya, ternyata ingin menjadi guru yang tidak profesional, "kata ayah badi berapi-api. "Yang lebih menyedihkan lagi, ternyata sekian tahun anak saya bersekolah di sana, dia mendapatkan guru yang model mengajarnya kurang sesuai dengan harapan kita. Sayangnya sudah telanjur, Bu. Jadi apa yang bisa saya lakukan supaya pemahaman anak saya tentang guru tidak seperti itu ?"<br /><br /> Sesaat psikolog menatap kedua orangtua itu dengan keyakinan yang tidak utuh. "Ada banyak hal yang harus kita kondisikan, Pak. Perlu usaha keras bagi kita untuk meyakinkan Badi bahwa tidak semua guru memiliki kebiasaan menyuruh para siswanya banyak mencatat. Kita pun perlu me,beri contoh konkret bagi Badi sehingga bisa mengubah <span style="font-style: italic;">image</span>-nya tentang seorang guru. Tantangannya adalah bukan hanya Badi yang perlu dijelaskan, tapi apa yang bisa kita lakukan agar para guru itu mendapatkan semacam pencerahan."<br /><br /> Sang psikolog terdiam. Sesat beliau mengingat kata-kata John Gardner yang mengatakan : W<span style="font-style: italic;">e teach who we are</span>. Jelas-jelas cara guru mengajarkan para siswanya secara monoton seeprti itu merupakan refleksi kemampuannya yang terbatas.<br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);font-size:85%;" >Sumber : <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Inspiring Educatio</span>n by Lara Fridani & APE Lestari, Penerbit Elex Media Komputindo</span><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-41627483857140477502010-01-22T07:11:00.003+07:002010-01-22T07:29:55.872+07:00Salahkah metode flashcard ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrda-5sijOgPLzgTsmIYwwE9S3nRAQIXdH1kzMtyEK3fq1DX3PcR6KaiV6B7pUMcTWHiEWn0z5PAAV6H3aIP5d3z0Ceh6KetmHvJ4u50WiM7a4a2dr4VPsA6XsdY0lW9otg1Q8OyO7VrP/s1600-h/flashcard3-big.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 153px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrda-5sijOgPLzgTsmIYwwE9S3nRAQIXdH1kzMtyEK3fq1DX3PcR6KaiV6B7pUMcTWHiEWn0z5PAAV6H3aIP5d3z0Ceh6KetmHvJ4u50WiM7a4a2dr4VPsA6XsdY0lW9otg1Q8OyO7VrP/s200/flashcard3-big.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429353969604952706" border="0" /></a><br />Memberikan stimulasi kepada bayi atau anak dengan metode flash card saat ini sering dipraktekkan. Di kalangan para ahli psikologi dan perkembangan anak, memberi stimulasi dengan metode flash card ini mengundang pro dan kontra.<br /><br />Ada yang menilai metode ini baik selama sifatnya tidak memaksa dan disesuaikan dengan tahapan. Namun ada pula yang berpendapat stimulasi dengan cara flash card bukanlah stimulasi alami seperti halnya aktivitas bermain pada anak.<br /><br />Salah satu ahli yang menentang metode stimulasi flash card adalah Psikolog dan Playtherapist dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si. Dalam pandangannya, mengajarkan anak dengan flash card termasuk kategori overstimulation atau stimulasi yang berlebihan. "Tidak benar menyuruh bayi belajar, misalnya dengan flash card karena ini adalah overstimulation. Seorang pakar bermain Brian Sutton-Smith menegaskan ini sudah termasuk cognitive child labor atau secara kognitif anak sudah dipekerjakan terlalu keras," ungkap Mayke di Jakarta beberapa waktu lalu.<br /><br />Menurut pendapat Mayke, ketika orang tua menyodorkan flash card berarti anak harus diam dan diminta memperhatikan sehingga anak sudah dituntut untuk belajar. "Di sana yang lebih ditekankan adalah faktor kognitifnya. Padahal di usia awal pertumbuhan yang harus dikembangkan adalah senses-nya (sensomotorik), bukan memori. Artinya, bukan melatih memori secara khusus dengan diperlihatkan flash card. Itu sudah termasuk belajar yang sepertinya ada target yang ingin dicapai. Jadi sudah bukan bermain lagi," ungkapnya.<br /><br />Mayke mengakui bahwa dengan pemberian metode flash card yang sifatnya singkat-singkat, mungkin anak akan cepat menangkap, mengingat dan mempelajarinya. Ada banyak penelitian yang mendukung maupun yang menentang metode ini. "Tentu penelitian itu ada yang pro dan kontra. Ada yang mengatakan itu bagus. Tetapi kontra juga sudah mengatakan bukti-bukti bahwa itu tidak baik bagi perkembangan anak karena masa anak adalah masa bermain di mana mereka tak bisa dituntut untuk diam dan belajar dengan suatu materi," tegasnya.<br /><br />Mayke juga menilai dengan metode flash card hanyalah membantu percepatan kemampuan untuk sementara, dan yang dikhawatirkan justru anak akan jenuh sebelum waktunya. "Dari hasil penelitian menunjukkan, rangsangan terlalu dini yang sifatnya overstimulation ketika anak sudah bisa membaca hanya merupakan percepatan yang bersifat sementara. Tetapi saat mereka sudah menginjak kelas 4 SD dan prestasinya dibandingkan, tidak ada perbedaan yang signifkan," terangnya.<br /><br />Bukti penelitian yang kontra dengan metode flash card tersebut, kata Mayke, salah satunya adalah yang dimuat film berjudul Smart Babies dari Discovery Health Channel. "Di situ, apa dikemukakan Glenn Doman dimentahkan, melalui penelitian psikologis. Para ahli yang dilibatkan dalam riset itu adalah psikiater, ahli neurologi, psikolog anak, pendidik anak," paparnya.<br /><br />Yang juga dikhawatirkan, kata Mayke, bila orang tuanya ambisius, mereka menginginkan target tertentu. "Ketika anaknya diajarkan, lalu mereka frustasi, nah itu bahayanya. Metode ini juga dapat memancing orang tua untuk membenarkan bahwa sejak bayi anak harus belajar" ujarnya.<br />Yang lebih baik, lanjut Mayke, anak diberikan metode dengan apa yang mereka alami secara faktual bukan melalui gambar. "Flash card hanya gambar, gambar yang tidak faktual. Lebih baik mereka belajar misalnya apa itu bola dengan cara memagang dan memainkannya. Karena yang penting dalam tahap ini adalah sensomotor, semua indera perlu dirangsang, Jadi anak tidak hanya belajar dengan melihat dan mengingat kartu-kartu itu," ujarnya.<br /><br />Ia menekankan kembali bahwa pada usia batita yang perlu dirangsang adalah sensomotoriknya karena kemampuan berpikirnya masih pra-operasional sehingga yang harus diberikan adalah sesuatu yang konkret, nyata, dialami, dirasakan. Akan lebih baik bila anak-anak atau bayi diterjunkan langsung dengan pengalamannya.<br /><br />Kalaupun mau memperkenalkan gambar kepada anak, lanjut Mayke, orang tua mungkin dapat melakukannya dengan cara menghubungkannya langsung dengan sesuatu yang nyata. "Pada anak usia setahun misalnya sambil dipangku, kita perlihatkan gambar mobil lalu lihat juga mobil ayah seperti apa. Jadi related to something very completely real," ujarnya.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : kompas.com </span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-57095184349040815382010-01-20T18:46:00.004+07:002010-01-20T19:38:59.810+07:00Sifat Anak dan Cara Mengarahkannya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq2L821IeDkJfvv8J2Ttma83JHqzRjepQLFULNnNsTY2Qds4SDHQEqciUDiD6-kKaBgr12cwNuw58WKPU7E1nMsn5neDDO_23TeloVRaLZPpHlnTtZI_52lry77hbkkuL-mEXfUV0cCxZN/s1600-h/stockphotopro_994171GUM_no_title.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 192px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq2L821IeDkJfvv8J2Ttma83JHqzRjepQLFULNnNsTY2Qds4SDHQEqciUDiD6-kKaBgr12cwNuw58WKPU7E1nMsn5neDDO_23TeloVRaLZPpHlnTtZI_52lry77hbkkuL-mEXfUV0cCxZN/s200/stockphotopro_994171GUM_no_title.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428799693726672610" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Setiap anak memiliki dasar bibit sifat atau watak yang berbeda-beda. Jika tidak diarahkan secara tepat, bisa saja bibit mendasar itu berubah menjadi sifat negatif, seperti pemalas, cuek, dan egois.<br /><br />Mengenali lebih dini bibit sifat itu memudahkan orang tua dan pendidik dalam mengarahkan anak untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih positif.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Beberapa sifat negatif yang perlu "diluruskan" sejak dini.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Anak Egois</span><br /><br />Hal utama yang terlihat dari seorang anak egois adalah sikap keras kepala. Biasanya, orang cepat kehilangan kesabaran saat menghadapi anak seperti ini.<br /><br />Anak cenderung ingin menang sendiri, tidak mau mendengarkan orang lain dan harus dituruti keinginannya. Bila tidak, biasanya anak akan mengeluarkan berbagai macam ancaman-ancaman, seperti : mogok makan, menangis berteriak-teriak, berguling-guling, dan ada yang menyakiti dirinya sendiri, misalnya membenturkan badan atau kepala.<br /><br />Jika menemukan anak seperti ini, bagaimana cara menanganinya ?<br /><br />Jangan panik saat anak berulah. Hadapilah anak secara sabar. Hal yang penting yang ingin didapatkan oleh anak seperti ini adalah perhatian. Jadi, saat ia berubah pastikan saja ia mengerti bahwa anak sedang memerhatikannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Anak Perajuk</span><br /><br />mempunyai watak yang cepat ngambek. Hampir mirip seperti anak egois. Hanya saja, anak perajuk tidak menunjukkan sikap yang keras. Padahal , ini disebabkan karena anak merasa tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tua.<br /><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0); font-weight: bold;">Anak Pemalas</span><br /><br />Adalah anak yang enggan melakukan kewajibannya. Anak cenderung mengendalikan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Jika anak-anak menunjukkan gelagat seperti ini, langkah yang baik untuk mengatasinya adalah memberikan contoh, sekaligus pengertian secara konsisten. Berikan padanya tanggung jawab sejak dini, paling tidak yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Misalnya, merapikan mainannya, atau meletakkan baju kotor ke tempat yang telah disediakan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Anak Pendendam</span><br /><br />Pada usia dini, anak yang bersifat pendendam cenderung terlihat membalas perlakuan seseorang padanya secara kasar demi memuaskan kekesalannya. Jika tidak ditangani secara tepat, sifat ini bisa terbawa hingga dewasa dan anak merasa hal yang dilakukan itu benar.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Anak Pemalu</span><br /><br />Ciri anak pemalu dalah jarang memulai pembicaraan sebelum diajak berbicara, anak pemalu cenderung menutup diri, sehingga sulit ditebak keinginannya. Selain itu anak pernah terkesan kurang sosialisasi.<br />Sebagai pendidik, khususnya di usia dini harus dengan sabar melatih anak agar tidak takut mengemukakan pendapatnya. Ajaklah anak untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan di luar rumah sehingga terbuka peluang bagi anak.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : Pendidikan Anak Usia Dini 'Antara Teori dan Praktik' by Danar Santi</span><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-69797573195018285842010-01-19T18:37:00.008+07:002010-01-19T20:58:48.918+07:00Mengapa Air Laut Di Kutub Tidak Membeku ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7N7czv29WEJI8XF6uVFPsJM2MNfSEIJysvdAzhnDpE5LjOcVpcsr7BqVBaSm1D1RxRsMJv-F8rO8eHGXc8yvV13wHxssFKpPBjspZ5ZOl0BStRQ06MJe-gxyP8n-hWN8gqCGb1bqBwSG/s1600-h/air+beku3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 260px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7N7czv29WEJI8XF6uVFPsJM2MNfSEIJysvdAzhnDpE5LjOcVpcsr7BqVBaSm1D1RxRsMJv-F8rO8eHGXc8yvV13wHxssFKpPBjspZ5ZOl0BStRQ06MJe-gxyP8n-hWN8gqCGb1bqBwSG/s320/air+beku3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428449440404570514" border="0" /></a><br />Coba siapa yang tahu mengapa air laut di kutub yang terkenal dingin itu tidak membeku ? Bingung mecari jawabannya ? Nah di percobaan sains kali ini Gallery Pendidikan akan mengajak Anda dan putra-putri untuk melakukan suatu percobaan yang tak kalah asyiknya. Tapi pertama-tama siapkan dulu Alat dan bahan-bahannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 102, 255);">Alat dan Bahan :</span><br /><br /></div><ul style="text-align: center;"><li>2 gelas plastik</li><li>garam dapur</li><li>sendok pengukur, sendok makan (15 ml)</li><li>spidol</li><li>lemari es</li></ul><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 102, 255);">Langkah-langkah :</span><br /></div><br /><ol style="text-align: center;"><li>Isi kedua gelas masing-masing setengahnya dengan air.</li><li>Larutkan 1 sendok garam ke dalam air salah satu gelas.</li><li>Berilah tanda huruf G pada gelas yang berisi air garam.</li><li>Taruhlah kedua gelas dalam ruang pembeku lemari es.</li><li>Amati kedua gelas setelah 24 jam.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc8AXCR4dpZ4JIunOq1qVHlaoYzm0fhNQoy8tuDG4QqnocYCSdoXVygT_oD3XWp5VEXkeTXjo6Ay9EGpKIM-Q1bTyI-loQfFcjoUkvVezR_IHcWcrBzSNcs8Pcib4T7XxC_TpJWz-aC6L1/s1600-h/air+beku+4.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 166px; height: 242px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc8AXCR4dpZ4JIunOq1qVHlaoYzm0fhNQoy8tuDG4QqnocYCSdoXVygT_oD3XWp5VEXkeTXjo6Ay9EGpKIM-Q1bTyI-loQfFcjoUkvVezR_IHcWcrBzSNcs8Pcib4T7XxC_TpJWz-aC6L1/s200/air+beku+4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5428448539146832242" border="0" /></a></li></ol><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0); font-weight: bold;">Coba amati bagaimana hasilnya </span><span style="color: rgb(0, 153, 0); font-weight: bold;">?</span><br /><br />ya...ternyata hasilnya adalah air garam tidak membeku<br /><br /><span style="color: rgb(102, 0, 204); font-weight: bold;">Mengapa demikian ?</span><br /><br />Sebenarnya air murni membeku pada suhu 0 derajat Celcius, tetapi air larutan garam membeku pada suhu lebih rendah. makin banyak garam yang terlarut, lebih rendah suhu yang diperlukan untuk membekukan larutan. Garam yang terlarut menghalangi molekul-molekul air bergabung membentuk kristal es. Air asin di lautan akan membeku bila suhu cukup rendah. Ketika terbentuk balok-balok es di kutub, garam tertinggal dalam air, sehingga air makin dan lebih sukar membeku. Karena itu masih ada cair pada suhu di bawah nol derajat Celcius.gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-81528656771606169652010-01-15T09:02:00.003+07:002010-01-15T09:17:29.150+07:00Faktor Pendukung Kecerdasan Anak<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HVvWYK6tZN31aUPFuECJ5gcHRC5s_9eOWsxRbLNUxEhuUgpW0wXzGEdxPvIqlLcaYrxlwbDzH9berM9iTyAblVbxNSincOP2nE0btBSyQ_QbKzD-6KOPf67i2I9gJFL5aXfGX1czYGOU/s1600-h/child_genius430x300.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HVvWYK6tZN31aUPFuECJ5gcHRC5s_9eOWsxRbLNUxEhuUgpW0wXzGEdxPvIqlLcaYrxlwbDzH9berM9iTyAblVbxNSincOP2nE0btBSyQ_QbKzD-6KOPf67i2I9gJFL5aXfGX1czYGOU/s200/child_genius430x300.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426784606710140658" border="0" /></a>Anak yang cerdas bukan hanya karena faktor keturunan, banyak hal lain yang bisa medukung anak menjadi pintar. Faktor-faktor pendukung kecerdasan anak itu antara lain dapat diasah dan dibentuk dari dalam diri anak atau dari hasil didikan orang tua. Di bawah ini beberapa contoh yang mendukung kecerdasan anak tersebut:<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Motivasi </span><br /><br />Motivasi adalah bagaimana cara orang tua untuk memberi semangat kepada anak agar mereka mau belajar, karena tanpa hal tersebut maka anak akan menjadi pribadi mudah menyerah dan putus asa sehingga anak menjadi malas untuk belajar.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. IQ (intelectual Quotient) </span><br /><br />Adalah kemampuan seorang anak untuk belajar menggunakan kepintaran otak kiri dan kanannya. Setiap anak mempunyai IQ yang berbeda tergantung dari latihan-latihan dan kemampuan otak nya untuk menyerap pelajaran yang masuk.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. EQ (Emotional Quotient) </span><br /><br />Adalah kemampuan seorang anak untuk mengusai dirinya dan dapat mengendalikan emosi sehingga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Kecerdasan visual </span><br /><br />Adalah kemampuan seorang anak untuk menuangkan apa yang ada dalam pikirannya kedalam bentuk kreatifitas, misal: Menggambar, mewarnai<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Faktor lingkungan </span><br /><br />Karena lingkungan yang baik dan positif baik dirumah dan sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap kepribadian dan perilaku anak untuk membantu mereka mengembangkan kecerdasannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">6. Kecerdasan berkomunikasi </span><br /><br />Melatih anak dalam berkomunikasi yang baik dapat membuat anak belajar dan berani dalam menuangkan pikiran dan gagasanya dalam bentuk kata-kata sehingga dapat melatih anak memiliki kepercayaan diri bila bicara di depan umum. Orangtua dapat memberikan contoh dengan berbicara yang baik dan sopan kepada anak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">7. Makanan bergizi </span><br /><br />Orang tua yang memberikan anak gizi yang baik dengan memenuhi makanan 4 sehat 5 sempurna tentu akan membuat anak memiliki tubuh yang kuat,sehat dan perkembangan otak yang sempurna sehingga anak menjadi pintar.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">8. Membaca </span><br /><br />Memberikan anak buku-buku yang bermanfaat dapat menambah pengetahuan dan wawasannya dan juga melatih anak senang membaca.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">9. Kemampuan bersosialisasi </span><br /><br />Jangan melarang anak untuk bermain, karena dengan bergaul dengan teman-temannya anak melatih kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang sehingga medapat mendukung keberhasilannya di masa depan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">10. Kecerdasan Perilaku </span><br /><br />Seorang anak yang diajarkan untuk berperilaku yang baik dan sopan juga melatih anak untuk menghormati dan menghargai orang lain sehingga anak menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang-orang disekitarnya. Selain semua itu dukungan dan perhatian dari orang tua adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk kecerdasan anak, kembangkan kecerdasan anak dari berbagai cara yang positif demi keberhasilan anak dimasa depan.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : e-SmartSchool</span><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-16615852038402454232010-01-14T09:49:00.015+07:002010-01-14T12:29:37.363+07:00Laptop Buat Si Kecil<div style="text-align: justify;">Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan serba canggih membuat kita harus siap untuk menerimanya. Sebagai orang tua kita juga seharusnya bisa mengikuti perkembangan tersebut guna memantau perilaku anak yang semakin hari juga semakin kritis dan melek akan keberadaan alat-alat teknologi. Tentunya Anda juga ingin mengajari anak Anda cara menggunakan komputer dan internet agar mereka lebih mengenal alat-alat tersebut dan cara penggunaannya secara aman.<br /><br />Ketika Anda ingin membelikan sebuah komputer atau laptop maupun netbook untuk si kecil, Anda pasti bingung bagaimana barang yang cocok bagi mereka dan aman serta apa saja spesifikasi yang harus dimiliki oleh barang tersebut. Dengan banyaknya laptop atau netbook yang beredar dipasaran Anda memang dituntut jeli dalam memilihnya agar Anda tidak kecewa dikemudian hari.<br /><br />Perlu diketahui bahwa kini telah hadir sebuah netbook yang memang didesain khusus untuk anak-anak. Netbook adalah komputer jenis laptop. Bedanya , netbook biasanya berukuran lebih mungil daripada laptop. Selain itu, netbook seringkali tidak dilengkapi pemutar CD/DVD.<br /><br />Netbook memang dibuat lebih sederhana daripada laptop sesungguhnya. Netbook dirancang dengan tujuan utama agar para penggunanya dapat mengakses internet secara mudah. Laptop mungil ini memang sengaja di buat untuk menjelajah internet (<span style="font-style: italic;">net browsing</span>).<br /><br />Agar Anda tidak bingung dan bimbang dalam memilih sebuah lapoto untuk si kecil, gallery pendidikan akan memberikan Anda ulasan mengenai beberapa produk laptop yang memang khusus didesain untuk anak-anak. Keterangan berikut ini mungkin cocok buat si kecil.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size:180%;">DELL</span> MINI INSPI</span><span style="font-weight: bold;">R</span><span style="font-weight: bold;">ON NICKELODEON EDITION</span><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtRZACK1BAc0PFFHzR2MJ8LgJwgd75fs1JPKCDJrlFJBURazEJAurZihX4_w0H_Tfb0C3TUg3DaQSYAYdGrT24OXTmnlo-Zy5qjEKRN6ScoaY9Y-CbtvySp01UTfOu8i6zzKGm7Kx3TskM/s1600-h/dell-inspiron-mini-nickelodeon-edition.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtRZACK1BAc0PFFHzR2MJ8LgJwgd75fs1JPKCDJrlFJBURazEJAurZihX4_w0H_Tfb0C3TUg3DaQSYAYdGrT24OXTmnlo-Zy5qjEKRN6ScoaY9Y-CbtvySp01UTfOu8i6zzKGm7Kx3TskM/s200/dell-inspiron-mini-nickelodeon-edition.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426462615551920514" border="0" /></a><br />Anak-anak Anda tentu tidak asing lagi dengan serial-serial kartun seperti Spongebob Squarepants, Dora The Explorer, Jimmy Neutron, Atau Avatar : The Legend of Aang. Jika Anda ingin anak-anak Anda bisa selalu "terhubung" dengan tokoh-tokoh kesayangannya tadi, laptop yang satu ini cocok untuk mereka.<br /><br />Dell Inspiron Mini Nickelodeon Edition adalah salah satu laptop baru buatan Dell yang memungkinkan si kecil mengakses konten-konten terbaru dari Nickelodeon selaku pembuat serial-serial kartun di atas dengan konsep mobile entertainment.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Spesifikasi</span><br /><br />Dell Inspiron Mini Nickelodeon Edition dirilis dengan dua pilihan jenis prosesor, yaitu :<br /><ul><li>Intel Atom N270 (1.6GHz/533MhzFSB/512K L2Cache)</li><li>Intel Atom N280 (1.66GHz/667MHz</li></ul>Memori : 1 GB DDR 2 SDRAM, 533 MHz.<br />Untuk keperluan grafik, laptop ini menggunakan chipset integrated intel 945GSE UMA Graphics Media Accelerator dan layar LCD 10.1" dengan resolusi 1024x600.<br /><br />Dengan media penyimpanan Internal berupa Hard Disk Drive SATA 2.5" 5400 RPM berkapasitas 160 GB, laptop ini juga sudah dilengkapi Integrated Webcam 1.3 mega pixel, baterai Li-Ion 3 sel 24Whr serta konektivitas Bluetooth.<br /><br />Untuk pilihan koneksi Wi-Fi, tersedia dua pilihan, yaitu :<br /><ul><li>Dell 1397 WLAN 802.11g - Half mini-card.</li><li>Dell 1510 WLAN 802.11g/n Mini Card.</li></ul>Bobot laptop dengan dimensi tinggi 26,8 (depan) - 28,3 mm (belakang), panjang 261 mm, serta lebar 182 mm ini terbilang cukup ringan, hanya 3 pon (termasuk baterai).<br /><br />Pilihan-pilihan port konektivitas peripheral cukup lengkap, Tersedia 3-in-1 Card Rider, 3 port USB, serta jack audio (microfon dan speaker).<br /><span style="color: rgb(0, 153, 0); font-weight: bold;">Fitur-Fitur Ekstra</span><br /><br />Sesuai dengan namanya, selain desain yang menarik dengan warna hijau cerah, fitur andalan Dell Inspiron Mini Nickelodeon Edition ini juga berhubungan dengan Nickelodeon. Di antaranya akses langsung ke situs <a href="http://www.nick.com/"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Nick.com</span></a> yang memungkinkan anak-anak langsung mengakses konten asli Nickelodeon seperti wallpaper, desktop gadget, maupun game yang tentu saja berisi karakter-karakter dari Nickelodeon.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMnGK_jydtc4LFagxeBCsDdbYWDw2BS-oRKsxbrWDMKSbUCqX2i0UdXWh7I3z7KsQAgNYGYaW3HBDPJ_rjR4Qnx6-B21RJUgJcWKSsxMV8yhU9X0fank66XKH-NyNgHAxPte1jcqPobbOd/s1600-h/dell-nickelodeon-1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 184px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMnGK_jydtc4LFagxeBCsDdbYWDw2BS-oRKsxbrWDMKSbUCqX2i0UdXWh7I3z7KsQAgNYGYaW3HBDPJ_rjR4Qnx6-B21RJUgJcWKSsxMV8yhU9X0fank66XKH-NyNgHAxPte1jcqPobbOd/s200/dell-nickelodeon-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426446513413708850" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBOk1d7FxbcYpp8LJ-a8cyY39GN7piZcElXGgZIhhiUwxVyKXuZmh9z18k4_QIzuHUvIi8_5yLzlTytq_vyk5tbX1qTmB4HlsXhdc8D91X17ZY98zEeJkO5u3VeLGP_mmQKZ90AwIHAvtj/s1600-h/Dell-Mini-10v-Nickelodeon-Edition.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 184px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBOk1d7FxbcYpp8LJ-a8cyY39GN7piZcElXGgZIhhiUwxVyKXuZmh9z18k4_QIzuHUvIi8_5yLzlTytq_vyk5tbX1qTmB4HlsXhdc8D91X17ZY98zEeJkO5u3VeLGP_mmQKZ90AwIHAvtj/s200/Dell-Mini-10v-Nickelodeon-Edition.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426462912704011218" border="0" /></a>Ada pula akses media streaming untuk acara-acara Nickelodeon melalui Nickelodeon broadband media player.<br /><br />Fitur lain yang patut dicoba adalah akses ke <a href="http://www.whyville.net/smmk/nice"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Whyville</span></a> sebuah lingkungan virtual yang memungkinkan anak-anak berinteraksi, bermain dan belajar dengan anak-anak lain dari seluruh dunia melalui berbagai aktivitas edukatif secara online.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Harga</span><br /><br />Harga yang ditawarkana dipasaran berkisar $329 atau sekitar Rp 3.300.000. Harga tersebut sudah termasuk sistem operasi Genuine Windows XP Home SP3 dan lisensi McAfee Security Center yang berlaku selama 15 bulan.<br />Harga bisa berubah jika Anda melakukan personalisasi laptop dengan mengganti tipe baterai, mengganti lisensi McAfee, menambah drive optik eksternal, menambah mouse, maupun tas. Personalisasi ini bisa dilakukan bila Anda membeli secara online di <a href="http://ecomm.dell.com/dellstore/basket_saved.aspx?c=us&cs=04&l=en&s=bsd&itemtype="><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Dell Online Store</span></a>.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Kelebihan dan Kekurangan</span><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kelebihan :</span><br />Harga lebih murah, desain ramping, webcam 1.3 MP, tersedia akses streaming media secara online, dimensi layar lebih besar, Bluetooth, tersedia opsi personalisasi untuk pembelian secara online.<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kekurangan :</span><br />Tak tersedia drive optik internal, hanya tersedia satu pilihan warna, tidak ada aplikasi "ekstra" dari Nickelodeon, bobot sedikit lebih berat.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size:180%;">ASU</span></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size:180%;">S</span> DI</span><span style="font-weight: bold;">SNEY NETPAL</span><br /></div><br />Kalau Dell menggandeng Nickelodeon, ASUS pun tidak mau ketinggalan dengan menggandeng Disney untuk merilis sebuah netbook yang diberi nama Disney Netpal.<br /><br />Netbook yang sebenarnya merupakan varian dari ASUS EeePC ini dirancang untuk menunjang kegiatan berkomputer bagi anak-anak agar terasa lebih menyenangkan dan lebih aman saat berselancar di internet.<br /><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0); font-weight: bold;">Spesifikasi</span><br /><br />Disney Netpal menggunakan prosesor Intel Atom N270 dan RAM 1 GB DDR 2. Layar yang digunakan adalah LCD 8.9" dengan resolusi 1024x600.<br /><br />Tersedia dua tipe Disney Netpal, yaitu MK 90 dengan media penyimpan internal berupa SSD 16 GB dan tipe MK 90H yang dilengkapi HDD berkapasitas 160 GB. Untuk konektivitas peripheral, tersedia 3 buah port USB, port VGA-out, Ethernet, jack audio (mikrofon dan speaker) dan multicard reader.<br /><br />Disney Netpal juga dilengkapi webcam 0.3 Mega Pixel dan dukungan jaringan Wi-Fi (802.11b/g/n). Netbook seberat 2.2 pon ini diklaim memiliki ketahanan baterai hingga 5 jam. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP Home yang telah dirancang khusus. Dan seperti kebanyakan netbook, Disney Netpal juga tidak dilengkapi drive optik internal.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Fitur-Fitur Ekstra<br /><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4x4vXvgmKACRoj2WD2Vzu9YCiEYn3UWagCfXZIIWht1OwbBfyfjHggHLC5RMttwGh26uKz9IA7sOlBD7VC3oEA6Gu3DafVEBii_qolkaggetMTbfOJG3yOsZsjksyHBgTIUKfnfNuP90B/s1600-h/3634391342-b6c364b504.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 117px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4x4vXvgmKACRoj2WD2Vzu9YCiEYn3UWagCfXZIIWht1OwbBfyfjHggHLC5RMttwGh26uKz9IA7sOlBD7VC3oEA6Gu3DafVEBii_qolkaggetMTbfOJG3yOsZsjksyHBgTIUKfnfNuP90B/s200/3634391342-b6c364b504.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426462150309698818" border="0" /></a><br /><br />Tampilan Disney Netpal tampaknya sengaja di desain agar benar-benar bernuansa Disney. Mulai dari dua pilihan warna, Princess Pink dan Magic Blue, yang keduanya dilengkapi logo Disney, hingga tampilan user Interface unik bernuansa Disney yang tentu akan membuat kegiatan berkomputer lebih menyenangkan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTSOt3z1ZmJMjz8UFj1WHxR5MxrYLbJDU0ZioJ00k8FkAetGoWVLTbhKXYVVzVUrsmSGX_KEHbFHDJ3ZtCd9VUgtHk73Ov11aeFEj7nemVCp4HXbM8l33GWVnv7Wg7y4ODnimZYm2cjzpH/s1600-h/asus_disney_netpal_netbook2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTSOt3z1ZmJMjz8UFj1WHxR5MxrYLbJDU0ZioJ00k8FkAetGoWVLTbhKXYVVzVUrsmSGX_KEHbFHDJ3ZtCd9VUgtHk73Ov11aeFEj7nemVCp4HXbM8l33GWVnv7Wg7y4ODnimZYm2cjzpH/s200/asus_disney_netpal_netbook2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426460026993376834" border="0" /></a><div style="text-align: center; font-style: italic;">Princess Pink<br /></div><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit72g1iTEC43RDu0YxRffPs1tki1I3yvGCA0AmJhDwEXY4planh3yqnv047AtBgYGZ22BpTSGSpNJz2UvIP1mSoRe6MlPTa9mNmOEVMAc0_Rk8FS9up3j8ZCJZMV8NT2JHKOQk1WD2h0zy/s1600-h/disney-netpal-asus-magic-blue-netbook-0.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit72g1iTEC43RDu0YxRffPs1tki1I3yvGCA0AmJhDwEXY4planh3yqnv047AtBgYGZ22BpTSGSpNJz2UvIP1mSoRe6MlPTa9mNmOEVMAc0_Rk8FS9up3j8ZCJZMV8NT2JHKOQk1WD2h0zy/s200/disney-netpal-asus-magic-blue-netbook-0.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426461136368777090" border="0" /></a><span style="font-style: italic;">Magic Blue</span><br /></div><br /><br />Jika si kecil bosan, tampilan desktop-nya pun dapat dipersonalisasi dengan themes film-film Disney seperti Toy Story, Cars, Lili & Stich atau Hanah Montana. Dalam desktop-nya sendiri tersedia berbagai widget menarik yang akan memudahkan si kecil mengakses beragam aplikasi yang ada maupun berkunjung ke situs-situs favoritnya.<br /><br />Fitur andalan lainnya adalah <span style="font-weight: bold;">Disney Pix</span> dan <span style="font-weight: bold;">Disney Mix</span>.<br />Dengan <span style="font-weight: bold;">Disney Pix</span> Si kecil dapat melakukan pengeditan gambar dengan mudah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0UrQl_GgJqmKMu1Yaa3beQosNEM5rHq7Vh39qIEqdr1KGmZXeKOeyDwluyBq4agZr-h49Zby_myJGGDLFd7YaafeqAGwm2J4THAoz8j6p-cT2coKJUebwCY_uaSIBcGERy0neDMFU6BBe/s1600-h/asus-disney-netpal-fun-cam-090816.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 238px; height: 153px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0UrQl_GgJqmKMu1Yaa3beQosNEM5rHq7Vh39qIEqdr1KGmZXeKOeyDwluyBq4agZr-h49Zby_myJGGDLFd7YaafeqAGwm2J4THAoz8j6p-cT2coKJUebwCY_uaSIBcGERy0neDMFU6BBe/s200/asus-disney-netpal-fun-cam-090816.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426458302694005474" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSqSBfHaV5-4lxkeigqcuXijfI5p2wc0pXYMeuxuSrR8MPeXGItVyWa7kjqUc3kvCGztseI2e-kBXuzuWVniMhG9SYlpo2Ac9P56PVCavMKGSJJSSTRVLkwZ2rclBJXNBTEN6KfR5GoFYe/s1600-h/asus-disney-netpal-disney-pix-090816.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 245px; height: 161px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSqSBfHaV5-4lxkeigqcuXijfI5p2wc0pXYMeuxuSrR8MPeXGItVyWa7kjqUc3kvCGztseI2e-kBXuzuWVniMhG9SYlpo2Ac9P56PVCavMKGSJJSSTRVLkwZ2rclBJXNBTEN6KfR5GoFYe/s200/asus-disney-netpal-disney-pix-090816.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426459204062911074" border="0" /></a><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Disney Pix</span><br /></span></div><br />Sementara <span style="font-weight: bold;">Disney Mix</span> adalah aplikasi manajemen media yang memungkinkan anak-anak Anda dapat mengakses berbagai musik, gambar, video, bahkan berbelanja film-film Disney secara online.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUmA3g6i5FdwluXLifoMysbNGnT-Ee5WgHYVu0PjOmiVuco2GX4WamqKU-e24LWMr1-4QgxQpxF0sq7CEdouokLVzekUG4_6VFhXrCZQTSoXkGLcIAS7Oq3REzoXe1zPSCVH1u5L2Fcv4O/s1600-h/Disney-Mix-Central.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 261px; height: 168px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUmA3g6i5FdwluXLifoMysbNGnT-Ee5WgHYVu0PjOmiVuco2GX4WamqKU-e24LWMr1-4QgxQpxF0sq7CEdouokLVzekUG4_6VFhXrCZQTSoXkGLcIAS7Oq3REzoXe1zPSCVH1u5L2Fcv4O/s200/Disney-Mix-Central.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426457435859236290" border="0" /></a><span style="font-style: italic;font-size:85%;" ><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Disney Mix</span><br /></div><br />Dengan netbook ini para orang tua juga tak perlu kuatir jika si kecil justri mengakses situs-situs berbahaya atau menjalankan game yang tidak sesuai dengan usianya, karena di dalamnya sudah tersedia fasilitas Parental Control.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Harga</span><br /><br />Anda dapat membeli Disney Netpal lewat online di situs toysrus.com dan amazon.com dengan harga $349.99 atau sekitar 3.500.000, karena hingga saat ini produk tersebut belum di rilis di pasaran Asia.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">Kelebihan dan Kekurangan</span><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kelebihan :</span><br />Tersedia dua pilihan warna dan tipe, user interface lebih menarik, lebih ringan, Parental Control, akses dan pembelian konten secara online, baterai tahan lama, ada aplikasi "ekstra" dari Disney, tersedia banyak desktop widget.<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Kekurangan :</span><br />Harga sedikit lebih mahal, webcam hanya 0.3 Mega Pixel, dimensi layar lebih kecil, tak ada opsi personalisasi untuk pembelian secara online, tak ada drive optik internal.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : Tabloid Gado-Gado</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-38724075320045278402010-01-13T18:24:00.003+07:002010-01-13T18:59:17.936+07:00Membuat Kilat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9HNuMVejF6OX_WLt84vyUqu4hwVnCvGi-uThBC3CxIiIf2awwVNjKRqFlrgHyMr1kR-3JQfL0YbMXTK0NKOrxLVhVH7A6rI3EelvKspioTclAoakVAIVFe7Eg39kr75QFHy8sg1x4dsDG/s1600-h/2400-4570lightning-striking-tree-posters.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 134px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9HNuMVejF6OX_WLt84vyUqu4hwVnCvGi-uThBC3CxIiIf2awwVNjKRqFlrgHyMr1kR-3JQfL0YbMXTK0NKOrxLVhVH7A6rI3EelvKspioTclAoakVAIVFe7Eg39kr75QFHy8sg1x4dsDG/s200/2400-4570lightning-striking-tree-posters.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426191220651326210" border="0" /></a>Setelah gallery pendidikan menghadirkan percobaan sains bagaimana cara <a href="http://gallerypendidikan.blogspot.com/2010/01/membuat-pelangi.html"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">membuat pelangi</span></a>, kali ini gallery pendidikan mencoba untuk mengajak Anda dan anak didik atau buah hati Anda untuk melakukan percobaan sains cara membuat kilat. Sebelumnya kita akan membahas sedikit tentang kilat.<br /><br /><br />Sinar kilat adalah percikan raksasa. Kilat berasal dari awan yang berisi listrik statis yang sangat besar jumlahnya. Kita bisa membuat kilat kecil dengan membuat listrik statis. Hal ini mudah dilakukan dan tidak membahayakan.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 51, 255);">Alat dan Bahan :</span><br /><br /><ul><li>Malam</li><li>Kertas Minyak</li><li>Benda dari logam</li><li>Gunting</li><li>Isolasi</li><li>Baskom dari logam</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 153, 0);">Langkah-langkah :</span><br /><br /><ol><li>Potong kertas minyak, lipat menjadi dua dan lekatkan dengan isolasi pada meja.</li><li>Masukkan malam di baskom sebagai pegangan. Pegang dan gosokan baskom pada kertas minyak. (berulang-ulang).</li><li>Dekatkan benda dari logam ke baskom, kilatan kecil akan muncul. Kita bisa melihatnya dengan jelas di tempat gelap.</li></ol>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-46294454947030335352010-01-12T07:15:00.002+07:002010-01-12T08:54:09.996+07:00Tips mengajar anak-anak/remaja<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIWZQcOqRudCTvtc3vw8bcMdmVfSN7Q4381LRN6RWNjBmIHsexWvHfBhebZ5vdgfZgJWOCtXNzVdLjTI4ffvHi5Op_l00KccAzfVrO0FUIUez3enJaA-mqh6eOLQiVgSrOVLENFQ3YD-Xg/s1600-h/teaching.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIWZQcOqRudCTvtc3vw8bcMdmVfSN7Q4381LRN6RWNjBmIHsexWvHfBhebZ5vdgfZgJWOCtXNzVdLjTI4ffvHi5Op_l00KccAzfVrO0FUIUez3enJaA-mqh6eOLQiVgSrOVLENFQ3YD-Xg/s320/teaching.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425665638538753010" border="0" /></a><span style="color: rgb(204, 0, 0);">Memanfaatkan cara otak belajar</span><br /><br />Mengetahui bagaimana otak bekerja memberi kesempatan kepada pendidik untuk membuat lingkungan belajar yang bisa memberi tingkat keberhasilan belajar yang tinggi bagi murid. Dengan memanfaatkan prinsip pembelajaran berdasarkan cara kerja otak berikut ini, bisa meningkatkan hasil murid di kelas.<br />Murid-murid punya gaya belajar yang berbeda<br /><br /><ul><li>50% adalah pelajar visual (penglihatan), mereka lebih menyukai dan mengerti gambar-gambar, grafik, dan tulisan di buku dibandingkan dengan ceramah. </li><li>30% adalah pelajar kinestetik (perabaan, gerakan), mereka lebih membutuhkan aktivitas yang berdasarkan perabaan dan pergerakan. </li><li>20% adalah pelajar auditori (suara/pendengaran), mereka belajar dengan baik ketika mereka berbicara tentang apa yang mereka pelajari </li><li>Otak bekerja lebih baik saat berada pada keadaan emosi yang positif. Murid harus merasa aman secara fisik dan emosi sebelum otaknya siap untuk belajar. Guru bisa membuat situasi lingkungan belajar yang positif dengan memberi dorongan dan pujian pada usaha –usaha yang dilakukan murid. </li><li>Otak belajar informasi baru melalui modul-modul kecil. Penelitian tentang otak menyatakan bahwa anak-anak usia antara 5-13 tahun belajar paling baik saat mereka diberi informasi 2-4 modul. Anak-anak usia 14 ke atas bisa belajar sampai dengan 7 modul pada saat yang sama. Guru harus merencanakan batasan ini dan mengajarkan materi dalam bentuk modul-modul kecil. </li><li>Otak juga bekerja menurut jadwal waktu tertentu. Anak-anak usia 5-13 tahun belajar paling baik dengan penambahan waktu 5-10 menit. Anak usia 14 tahun ke atas belajar dengan peningkatan waktu sampai dengan 10-20 menit. Kadang-kadang, guru bisa menambahkan batasan waktu ini melalui bantuan yang positif. </li><li>Anak-anak belajar dengan baik jika materi baru diajari lebih dulu dan materi sebelumnya diulang saat akhir pelajaran </li><li>Sangat baik bagi guru untuk mengajar pada unit-unit yang pendek (1-2 bagian pada satu waktu) dan kemudian memberi waktu aktivitas bagi murid. Murid memerlukan waktu untuk mempraktekkan keahlian yang mereka pelajari. </li><li>Murid memerlukan sedikit waktu untuk mengistirahatkan otaknya terhadap tugas tertentu. Memberi waktu bebas antara satu pelajaran ke pelajaran lain bisa meningkatkan fokus murid. Sebagai contoh, memberi murid waktu untuk berdiri dan meregangkan otot, mengobrol sekitar 2 menit, dan lain-lain. Otak akan lebih siap untuk tugas dan menyimpan informasi. </li><li>Membiarkan murid untuk minum air putih selama waktu belajar. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan cairan menyebabkan kadar garam yang lebih tinggi di dalam darah yang bisa meningkatkan tekanan dalam darah dan ketegangan. Kekurangan cairan juga menyebabkan berkurangnya perhatian. Idealnya murid harus minum 6-8 gelas air sehari supaya cukup cairan tubuh. </li><li>Ambil kesempatan saat energi murid sedang tinggi. Ada saat-saat level energi tinggi dan rendah selama waktu sekolah. Misalnya, kebanyakan murid energinya rendah saat pagi hari (terutama pada remaja) dan lebih tinggi setelah makan siang. Tingginya level energi berhubungan dengan naiknya level perhatian. Guru harus mengambil kesempatan saat level energi sedang tinggi untuk mengajar materi yang lebih penting di saat tersebut. </li><li>Menyediakan ruang pribadi yang cukup untuk murid. Lebih banyak ruang pribadi mengurangi ketegangan pelajar. </li><li>Sediakan waktu saat akhir pelajaran untuk berpikir dan berdiskusi tentang topik yang dipelajari. Mengerti topik tidak harus langsung saat diajarkan, tapi bisa terjadi nanti. Memanfaatkan waktu dan pengulangan sangat penting pada lingkungan belajar. </li></ul><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : e-SmartSchool</span>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5235306237969265091.post-90907221162295801002010-01-11T07:13:00.003+07:002010-01-11T07:19:03.227+07:00Indikator Anak Berbakat<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJL4GkOQicTBdsZqC5HzBi1nqdJyRwARd5VP9RbMMdhFoAbEUQYEnOefMEKbFk4LxJXPc1XBvBSGHU4AIpiaDBIBgUR8_BcbDPMmcHU8bcDm8A_KpPuHcX-N2nrKDNLZPECYtWbaReClA/s1600-h/ibu-dan-anak-1-299x296.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 299px; height: 296px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJL4GkOQicTBdsZqC5HzBi1nqdJyRwARd5VP9RbMMdhFoAbEUQYEnOefMEKbFk4LxJXPc1XBvBSGHU4AIpiaDBIBgUR8_BcbDPMmcHU8bcDm8A_KpPuHcX-N2nrKDNLZPECYtWbaReClA/s320/ibu-dan-anak-1-299x296.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425270024293125842" border="0" /></a><br /><br />Orang tua mana yang tak ingin punya anak berbakat? Bagaimana, sih, cara mendeteksi bakat si cilik? "Anak sulung saya luar biasa aktif. Dia juga pintar dan suka sekali bertanya. Kadang, pertanyaannya bikin kami kewalahan. Teman-teman saya bilang, si sulung termasuk anak berbakat," tutur Andika, ayah dua anak tentang putra sulungnya yang berusia 4 tahun. Banyak orang dengan mudah menyimpulkan si A, si B, atau si C anak berbakat. Entah karena ia selalu jadi juara kelas, juara lomba, dan sebagainya. Bahkan, anak yang belum pernah menunjukkan prestasinya di bidang tertentu pun, sering dikatakan anak berbakat. Misalnya, suaranya merdu saat menyanyi. Sebenarnya, seperti apa sih, yang dimaksud anak berbakat?<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Beda Pintar & Berbakat </span><br /><br />Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, anak berbakat berbeda dengan anak pintar. "Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu," jelasnya. Tapi meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya anak berbakat. "Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan berkembang." "Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tak menunjang, ia pun tak akan berkembang." Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam," jelas guru besar tetap Fakultas Psikologi UI ini.<br /><br />Pada anak hiperaktif, jelasnya,"Konsentrasinya kurang terfokus. Jadi, hanya gerak fisiknya yang aktif tapi tak menunjukkan kelincahan intelektual. Aktivitasnya pun sering tanpa tujuan." Kendati dia suka bertanya, tapi tak berkonsentrasi pada jawabannya. Konsentrasinya mudah buyar jika ada hal lain yang menarik perhatiannya. Lain hal dengan anak berbakat. "Jika ia lari ke sana-sini, pasti ada tujuannya. Jika ia tertarik pada sesuatu, ia akan duduk diam dalam waktu yang lama, asyik sendiri mengerjakan sesuatu," terang Ketua Yayasan Indonesia untuk Pendidikan dan Pengembangan Anak Berbakat ini.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Perkembangan Lebih Cepat </span><br /><br />Bakat anak, lanjut Utami, berkaitan dengan kerja belahan otak kiri dan kanan. Belahan otak kanan berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, intuisi. Sedangkan belahan yang kiri untuk kecerdasan. Nah, anak berbakat umumnya menunjukkan IQ di atas rata-rata, yaitu minimal 130. "Namun tak berarti anak dengan IQ rata-rata, yaitu 90-110, tak akan berbakat," tukas Utami. Anggapan orang bahwa IQ menetap seumur hidup, menurutnya, sama sekali tak benar. "Ada, kok, anak yang sebelumnya ber-IQ di bawah rata-rata, tapi dengan stimulasi dan pendekatan yang baik bisa berubah jadi di atas rata-rata," paparnya.<br /><br />Tapi IQ bukan satu-satunya yang menentukan seorang anak disebut berbakat atau tidak. Masih ada faktor lain lagi, yaitu CQ atau kreativitas, yang juga harus di atas rata-rata, minimal 250. Selain itu, tambah Utami, "Ia juga harus memiliki task commitment, yakni kemampuan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi. Jadi, ada keinginan dan ketekunan untuk menyelesaikan sesuatu."<br /><br />Nah, untuk mendeteksi apakah seorang anak berbakat atau tidak, menurut Utami, bisa dilihat dari perkembangan motoriknya. Anak berbakat, perkembangan motoriknya lebih cepat dibanding anak biasa. Entah dalam berbicara, berjalan, maupun membaca. Misalnya, umur 9 bulan sudah bisa jalan (normalnya, usia 12,5 bulan). Selain itu, ia juga cepat dalam memegang sesuatu dan membedakan bentuk serta warna. Untuk kemampuan membaca, kadang anak berbakat memperolehnya dari belajar sendiri. Yaitu dari mengamati dan menghubung-hubungkan. Misalnya dari memperhatikan lalu-lintas, teve, atau buku.<br /><br />Anak berbakat juga senang bereksplorasi atau menjajaki. "Jadi, kalau ia mempreteli barang-barang, bukan karena dia nakal tapi karena rasa ingin tahunya," terang Utami. Tentang rasa ingin tahu yang tinggi ini, terangnya lebih lanjut, memang pada umumnya dimiliki anak kecil. Hanya, pada anak berbakat, cara mengamatinya lebih kental dibanding anak-anak biasa. Hal lain yang menjadi karakteristik anak berbakat ialah bicaranya bisa sangat serius. Pertanyaannya sering menggelitik dan tak terduga. Kadang ia tak puas dengan jawaban yang diberikan, sehingga terus berusaha mencari jawaban-jawaban lain.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pentingnya Stimulasi Lingkungan </span><br /><br />Meski demikian, Utami menyarankan orang tua tak lantas mudah melakukan generalisasi. "Mentang-mentang perkembangan motorik anaknya lambat, lantas dikira tak berbakat. Belum tentu, lo," katanya. Sebab, perkembangan setiap anak berbeda. Ada yang cepat dalam perkembangan bicara dan bahasanya tapi motoriknya lambat, dan sebagainya. "Bisa saja terjadi, anak yang dulu perkembangan bicaranya lambat, ternyata ketika besar menjadi sarjana sastra yang terkenal," ujarnya. Dengan kata lain, meski perkembangannya lambat, bisa saja nantinya ia berkembang menjadi anak berbakat dan mengejar ketinggalannya. Hanya saja, hal itu tak akan terjadi dengan sendirinya. "Semuanya tergantung dari lingkungan. Bagaimana stimulasi lingkungan akan sangat mempengaruhi perkembangan bakat anak," tukas Utami. Semakin dini orang tua memberikan stimulasi, akan semakin baik. Misalnya, dengan mengajak anak bercakap-cakap sejak ia masih bayi. "Banyak orang tua menganggap, bayi belum mengerti apa-apa sehingga belum perlu diajak bicara."<br /><br />Padahal, mengajak anak sering-sering berbicara sangat perlu. "Itu akan merangsang perkembang bahasanya dan berarti membuatnya terangsang untuk berbicara," tutur Utami. Begitu juga untuk mengembangkan keinginan anak akan eksplorasi. Sejak usia bayi hal ini sudah dapat dilakukan. Misalnya, tempat tidur bayi tak dibiarkan kosong melompong, tapi "diisi" dengan mainan gantung yang dapat merangsangnya. "Sesekali, dekatkan benda-benda yang terang ke dekat matanya agar ia bisa melihat jelas atau menyentuhnya. Ini sama dengan melatih koordinasi antara tangan dan matanya," kata Utami. Selain itu, tambah pakar kreativitas ini, beri ia kesempatan untuk melatih berbagai keterampilannya. Saat membacakan cerita, misalnya, "Orangtua tak melulu membaca tapi juga mengajukan pertanyaan agar si anak terbiasa berpikir kreatif."<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Cukup Alat Sederhana </span><br /><br />Sarana dan prasarana pendidikan di rumah yang memungkinkan bakat si anak tercium, tentu saja perlu. Buku bacaan, alat musik/olahraga, atau mainan edukatif, sangat penting. Dari benda-benda itulah, akan terlihat ke mana bakat si anak. Apakah pada musik, olahraga, teknik, atau intelektual. "Dari situ juga akan terlihat derajat besarnya bakat tiap anak." Memang, aku Utami, tak semua orang mampu membeli alat-alat musik yang mahal. Untuk mendeteksi bakat musik, tak perlu punya piano. "Cukup dengan radio atau teve. Dari cepatnya si kecil menghapal nyanyian bahkan untuk melodi yang sulit-sulit, itu sudah menunjukkan bakatnya," terang penulis buku Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah ini. Selain itu, asalkan orang tua kreatif, alam pun sudah menyediakan berbagai sarana. Misalnya, membuat mainan dari biji-bijian atau dedaunan. "Sebaiknya dalam melakukan permainan, orang tua juga ikut terjun bermain. Sehingga anak dapat menikmati kegiatan itu dan mempunyai kepercayaan diri untuk mengembangkannya," kata Utami.<br /><span style="font-weight: bold;">Perlakuan Khusus </span><br />Setelah bakat anak ditemukan, orang tua seyogyanya memberi peluang pada anak untuk mengembangkan bakatnya. Yakni, dengan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan bakat itu. Seperti sudah disinggung di atas, sekalipun seorang anak berbakat namun lingkungannya tak mendukung, maka ia tak akan berkembang. "Memang anak berbakat akan belajar lebih cepat dan melakukan segala sesuatu lebih baik ketimbang anak biasa, sehingga tampaknya tak perlu mendapatkan perhatian khusus. Padahal, tidak demikian," kata Utami. Setiap anak, lanjutnya, entah ia berbakat atau tidak, punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang menarik dan menantang. Tapi karena kebutuhan, minat, dan perilaku yang "lebih" dibanding anak lainnya, mau tak mau, anak berbakat harus mendapatkan pengarahan khusus. Hanya, Utami mengingatkan, jangan sampai perlakuan khusus itu merugikan. Baik bagi si anak itu sendiri maupun anak lain. Misalnya, orang tua sering menonjol-nonjolkan anaknya yang berbakat dibanding anaknya yang lain.<br /><br />"Dampak buruknya, ego si anak semakin menghebat dan bisa juga ia rasakan sebagai beban. Sebab, seperti anak-anak lainnya, ia pun punya masalah emosional," terangnya. Sebaliknya bagi anak lain, bisa timbul rasa persaingan antara saudara. "Kok, dia melulu yang dipuji?" Karena itu, Utami menganjurkan orang tua bersikap tak menunjukkan si berbakat itu istimewa, tapi lebih pada memberikan rangsangan-rangsangan istimewa. Sebetulnya, yang paling penting dilakukan orang tua, kata Utami, "Mencoba menemukan bakat pada setiap anaknya karena masing-masing anak punya kekuatan tersendiri sehingga anak tak perlu merasa iri satu sama lain." Nah, tunggu apalagi? Semakin cepat dan semakin sering kita memberi rangsangan pada si kecil, bakat terpendamnya pun akan segera kita temukan.<br /><span style="font-weight: bold;">Ciri-ciri Intelektual/Belajar </span><br /><br />Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam (berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat), daya konsentrasi baik (perhatian tak mudah teralihkan), menguasai banyak bahan tentang macam-macam topik, senang dan sering membaca, ungkapan diri lancar dan jelas, pengamat yang cermat, senang mempelajari kamus maupun peta dan ensiklopedi. Cepat memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca pada usia lebih muda, daya abstraksi tinggi, selalu sibuk menangani berbagai hal.<br /><span style="font-weight: bold;">Ciri-ciri Kreativitas </span><br /><br />Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya. Dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan anak-anak lain), dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ciri-ciri Motivasi </span><br /><br />Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tak lekas putus asa), tak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tak cepat puas dengan prestasinya), menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah "orang dewasa" (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya). Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak mudah melepaskan hal yang diyakini itu), mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian), senang mencari dan memecahkan soal-soal.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Sumber : E-Smart School</span><br /><br /></div>gallery pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/08926528784802125878noreply@blogger.com0