Minggu, 11 Oktober 2009

Televisi Bagi Perkembangan Anak


Berdasarkan penelitian, anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi ketimbang berinteraksi bersama orang tuanya. Hasil penelitian pada 1900-an menunjukkan, anak-anak rata-rata menghabiskan 26 jam seminggu untuk menonton televisi. Padahal, terlalu lama menonton televisi dapat mengurangi kebugaran fisik anak dan mengurangi waktu yang digunakan untuk mengerjakan PR. Yang mengejutkan,menjelang anak lulus SMA, mereka telah menghabiskan waktu 20.000 jam untuk menonton televisi. Jumlah tersebut lebih lama ketimbang wakyu yang dihabiskan di ruang kelas.

Berikut ini ada beberapa tips yang diberikan oleh Drs Martadi MSn dalam forum Klinik Pendidikan di harian terkemuka surabaya yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak negatif menonton televisi dan meningkatkan dampak positifnya terhadap perkembangan anak.

  1. Bantu anak mengembangkan kebiasaan menonton televisi yang baik sejak dini. Pilihkan acara yang sesuai dengan perkembangan umur dan pola berpikirnya. Tunjukkan sikap dan jarak yang baik saat menonton televisi. Misalnya, jangan menonton TV dengan jarak yang terlalu dekat.
  2. Pantau kebiasaan menonton si anak dan atur acara apa yang harus mereka lihat. Jangan biarkan anak menonton secara acak. Bicaralah dengan anak secara efektif
  3. Pilihlah acara televisi yang menampilkan anak-anak seusia anak Anda.
  4. Jangan sampai kebiasaan menonton televisi mejadi ganti bagi aktivitas lainnya. Tetapi beri kesempatan anak-anak bersosialisasi dengan teman sebaya, bermain peran, membaca buku atau aktivitas lain. Hal tersebut tetap penting untuk di fasilitasi.
  5. Lakukan diskusi dengan anak tentang tema-tema acara televisi yang sensitif. Beri mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang acara televisi tersebut.
  6. Seimbangkan antara kegiatan membaca dan menonton. Anak dapat diminta "menindaklanjuti" acara televisi yang menarik dengan mengeceknya melalui buku yang menjadi sumber dari acara televisi itu. Anak bisa diminta mencari cerita lain yang ditulis oleh penulis buku tersebut.
  7. Bantu anak-anak menyusun jadwal yang seimbang, yakni kapan menonton acara pendidikan, komedi, kartun, seni, olahraga, dan lain-lain. Pastikan anak-anak tidak mengutamakan tontonan yang berisi kekerasan dan seks.
  8. Tunjukkan contoh positif tayangan televisi yang memperlihatkan bagaimana beragam kelompok etnis dan kultural bisa memberi sumbangan untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik.

5 komentar:

narti mengatakan...

banyak juga jamnya...
wah wah...

Unknown mengatakan...

salam sahabat
wah tenyata kalo di ricek televisi berpengaruh pesat ya...zaman sekarang bukan hanya televisi ,seperti kita yg ngenet dhana dah pernah jumpai si bicah jago ngenet..ya semoga imbang dg kualitas didik ya....good luck for U

Pena Patah mengatakan...

Nice posting bozz iya acara TV hanya isinya cinta cintaan mulu ngga ada yang mendidik sama sekali.yang ada anak justru terinspirasi akan tontonan itu dan mencobanya.....parah

indo15 mengatakan...

Mantab bozz infonya,semoga para orang tua yang hoby nonton bareng sinetron Kanjeng doso bareng anaknya sadar dan isa membuat jadwal buat anaknya.he he he ...salam

Bunda Ibrohim mengatakan...

salam kenal..
TV memang bisa mempengaruhi siapa saja, tidak hanya anak2, dewasapun bisa. para ortu harus cermat mengatur jadwal dan memilih program yg baik tuk anak. jangan sampai berimbas negatif buat mereka.

Posting Komentar