Perubahan jadwal ujian nasional SMP dan SMA sederajat yang dimajukan pada Maret mengagetkan guru-guru. Pihak sekolah segera mengatur strategi baru untuk memadatkan materi pembelajaran dan memajukan pemberian pelajaran tambahan untuk siswa kelas III.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, SMP Luar Biasa, SMA/MA, dan SMK, jadwal UN yang biasanya dilaksanakan pada April dimajukan menjadi Maret. UN untuk SMA sederajat dilaksanakan minggu ketiga Maret 2010, sedangkan untuk SMP sederajat pada minggu keempat Maret 2010.
Pada tahun lalu tercatat siswa SMP yang mengikuti UN sebanyak 3.575.987 orang. Adapun di jenjang SMA, UN diikuti sekitar 2.207.805 siswa.
”Jika memang ada perubahan jadwal UN, informasi itu mengejutkan buat kami. Kalender pendidikan sekolah-sekolah masih mengacu pada jadwal lama, yakni April. Sampai saat ini belum ada informasi resmi dan sosialisasi ke sekolah,” kata Epon Kurniasih, Kepala SMAN 18 Bandung, Rabu (11/11).
Menurut Epon, selain menyelesaikan materi pelajaran, siswa kelas III juga mesti dibantu untuk bisa mempersiapkan UN. Umumnya, fokus persiapan UN dengan memberikan jam tambahan belajar buat siswa yang dilakukan pada semester genap atau pada awal Januari.
”Jika jadwal UN memang dimajukan Maret, para guru nantinya lebih fokus untuk memperkuat materi UN. Para siswa mesti disiapkan betul untuk bisa mencapai standar kompetisi lulusan,” kata Epon.
Afif, Kepala SMPN 4 Curug Bitung, Kabupaten Lebak, Banten, menjelaskan, pihaknya akan memajukan persiapan siswa menghadapi UN. Biasanya pemantapan dilakukan mulai Januari. ”Dengan dimajukannya UN, kemungkinan pemantapan atau penyiapan siswa untuk menghadapi UN dimajukan ke Desember,” kata Afif.
Menurut Afif, sosialisasi perubahan jadwal UN harus segera disampaikan kepada sekolah. Dengan demikian, sekolah mendapatkan kepastian sehingga bisa menyusun ulang jadwal pembelajaran dan pemantapan materi untuk siswa kelas III.
Supriyono, guru SMKN 42 Jakarta, mengatakan, ketika di kelas III, para guru sudah paham bahwa mereka harus menyiapkan siswa untuk bisa mencapai nilai standar kelulusan UN yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu, materi pembelajaran kelas III biasanya dipadatkan supaya selesai pada semester ganjil.
Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru republik Indonesia, mengatakan. pelaksanaan UN sering kali mengorbankan siswa dan guru. Di tingkat akhir sekolah pembelajaran siswa hanya difokuskan untuk lulus UN dengan pemberian pelajaran tambahan yang bisa menyebabkan siswa stres.
”Pencapaian UN sering kali tidak menggambarkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya. Ini perlu mendapat evaluasi yang serius,” ujar Sulistiyo.
Sumber: Kompas Cetak
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, SMP Luar Biasa, SMA/MA, dan SMK, jadwal UN yang biasanya dilaksanakan pada April dimajukan menjadi Maret. UN untuk SMA sederajat dilaksanakan minggu ketiga Maret 2010, sedangkan untuk SMP sederajat pada minggu keempat Maret 2010.
Pada tahun lalu tercatat siswa SMP yang mengikuti UN sebanyak 3.575.987 orang. Adapun di jenjang SMA, UN diikuti sekitar 2.207.805 siswa.
”Jika memang ada perubahan jadwal UN, informasi itu mengejutkan buat kami. Kalender pendidikan sekolah-sekolah masih mengacu pada jadwal lama, yakni April. Sampai saat ini belum ada informasi resmi dan sosialisasi ke sekolah,” kata Epon Kurniasih, Kepala SMAN 18 Bandung, Rabu (11/11).
Menurut Epon, selain menyelesaikan materi pelajaran, siswa kelas III juga mesti dibantu untuk bisa mempersiapkan UN. Umumnya, fokus persiapan UN dengan memberikan jam tambahan belajar buat siswa yang dilakukan pada semester genap atau pada awal Januari.
”Jika jadwal UN memang dimajukan Maret, para guru nantinya lebih fokus untuk memperkuat materi UN. Para siswa mesti disiapkan betul untuk bisa mencapai standar kompetisi lulusan,” kata Epon.
Afif, Kepala SMPN 4 Curug Bitung, Kabupaten Lebak, Banten, menjelaskan, pihaknya akan memajukan persiapan siswa menghadapi UN. Biasanya pemantapan dilakukan mulai Januari. ”Dengan dimajukannya UN, kemungkinan pemantapan atau penyiapan siswa untuk menghadapi UN dimajukan ke Desember,” kata Afif.
Menurut Afif, sosialisasi perubahan jadwal UN harus segera disampaikan kepada sekolah. Dengan demikian, sekolah mendapatkan kepastian sehingga bisa menyusun ulang jadwal pembelajaran dan pemantapan materi untuk siswa kelas III.
Supriyono, guru SMKN 42 Jakarta, mengatakan, ketika di kelas III, para guru sudah paham bahwa mereka harus menyiapkan siswa untuk bisa mencapai nilai standar kelulusan UN yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu, materi pembelajaran kelas III biasanya dipadatkan supaya selesai pada semester ganjil.
Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru republik Indonesia, mengatakan. pelaksanaan UN sering kali mengorbankan siswa dan guru. Di tingkat akhir sekolah pembelajaran siswa hanya difokuskan untuk lulus UN dengan pemberian pelajaran tambahan yang bisa menyebabkan siswa stres.
”Pencapaian UN sering kali tidak menggambarkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya. Ini perlu mendapat evaluasi yang serius,” ujar Sulistiyo.
Sumber: Kompas Cetak
0 komentar:
Posting Komentar