Rabu, 20 Januari 2010

Sifat Anak dan Cara Mengarahkannya


Setiap anak memiliki dasar bibit sifat atau watak yang berbeda-beda. Jika tidak diarahkan secara tepat, bisa saja bibit mendasar itu berubah menjadi sifat negatif, seperti pemalas, cuek, dan egois.

Mengenali lebih dini bibit sifat itu memudahkan orang tua dan pendidik dalam mengarahkan anak untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih positif.



Beberapa sifat negatif yang perlu "diluruskan" sejak dini.

Anak Egois

Hal utama yang terlihat dari seorang anak egois adalah sikap keras kepala. Biasanya, orang cepat kehilangan kesabaran saat menghadapi anak seperti ini.

Anak cenderung ingin menang sendiri, tidak mau mendengarkan orang lain dan harus dituruti keinginannya. Bila tidak, biasanya anak akan mengeluarkan berbagai macam ancaman-ancaman, seperti : mogok makan, menangis berteriak-teriak, berguling-guling, dan ada yang menyakiti dirinya sendiri, misalnya membenturkan badan atau kepala.

Jika menemukan anak seperti ini, bagaimana cara menanganinya ?

Jangan panik saat anak berulah. Hadapilah anak secara sabar. Hal yang penting yang ingin didapatkan oleh anak seperti ini adalah perhatian. Jadi, saat ia berubah pastikan saja ia mengerti bahwa anak sedang memerhatikannya.

Anak Perajuk

mempunyai watak yang cepat ngambek. Hampir mirip seperti anak egois. Hanya saja, anak perajuk tidak menunjukkan sikap yang keras. Padahal , ini disebabkan karena anak merasa tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tua.

Anak Pemalas

Adalah anak yang enggan melakukan kewajibannya. Anak cenderung mengendalikan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Jika anak-anak menunjukkan gelagat seperti ini, langkah yang baik untuk mengatasinya adalah memberikan contoh, sekaligus pengertian secara konsisten. Berikan padanya tanggung jawab sejak dini, paling tidak yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Misalnya, merapikan mainannya, atau meletakkan baju kotor ke tempat yang telah disediakan.

Anak Pendendam

Pada usia dini, anak yang bersifat pendendam cenderung terlihat membalas perlakuan seseorang padanya secara kasar demi memuaskan kekesalannya. Jika tidak ditangani secara tepat, sifat ini bisa terbawa hingga dewasa dan anak merasa hal yang dilakukan itu benar.

Anak Pemalu

Ciri anak pemalu dalah jarang memulai pembicaraan sebelum diajak berbicara, anak pemalu cenderung menutup diri, sehingga sulit ditebak keinginannya. Selain itu anak pernah terkesan kurang sosialisasi.
Sebagai pendidik, khususnya di usia dini harus dengan sabar melatih anak agar tidak takut mengemukakan pendapatnya. Ajaklah anak untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan di luar rumah sehingga terbuka peluang bagi anak.

Sumber : Pendidikan Anak Usia Dini 'Antara Teori dan Praktik' by Danar Santi

0 komentar:

Posting Komentar